Pages

Wednesday, October 24, 2012

Verifikasi PayPal dengan VCC


Verifikasi PayPal dengan VCC

Verifikasi Account PayPal dengan VCC, bagi beberapa orang proses ini menjadi rumit karena tidak dituntun dengan visual.


Berikut ini langkah demi langkah verifikasi PayPayl dengan VCC. Ikuti petunjuk berwarna merah.




Sampai pada tahap ini saya akan memberikan iinstruksi via chat atau email untuk mengisi Jenis Kartu, Nomor Kartu, Tanggal Kadaluarsa, dan Kode Keamanan. Jika sudah mengisi dengan benar, Simpan dan Lanjutkan.
Sampai bagian ini langsung klik Lanjutkan.
Kurang sedikit lagi anda berhasil melakukan verifikasi account PayPal anda, klik Konfirmasi Kartu Debit atau Kredit

Ini adalah langkah terakhir sebelum PayPal anda terverifikasi. Saya akan memberikan anda kode PayPal, anda cukup mengisi kode tersebut dan Kirimkan

Selamat account PayPal anda sekarang sudah terverifikasi! Sekarang anda dapat berbelanja, mengirimkan uang ataupun melakukan pembayaran ke berbagai merchant di seluruh dunia.
 



Tuesday, October 23, 2012

Belajar dari Alam untuk Memotivasi

Belajar dari Alam untuk Memotivasi


Jika anda merasa kehilangan motivasi dan merasa tidak ada gairah. Anda bisa mencoba membangkitkan kembali dengan cara menyaksikan dan merenungkan keindahan alam semesta yang telah diciptakan oleh Tuhan untuk kita semua.
Bukalah matamu, bangkitlah dari tidurmu, cobalah melangkah dan telusuri jalan dipagi hari. Nikmatilah sejuknya udara dan embun pagi sampai mentari menampakkan sinarnya meresap dan menghangatkan tubuh anda.
Terlalu sayang jika rumput bergoyang dan bunga-bumga menebarkan aroamanya kita biarkan begitu saja tanpa memperhatikannya. Sebagai manusia tiada salahnya jika kita mempelajari dan mengambil hikmah dari sesuatu yang tampak dimuka bumi ini sebagai salah satu ayat-ayat Allah yang mengajarkan kita dalam kehidupan.
Belajarlah dari kupu-kupu, yang awalnya adalah dari ulat yang menjijikkan. Namun lihatlah perubahan yang ia usahakan ia berubah menjadi kupu-kupu yang begitu cantik menghinggap dan melengkapi keindahan bunga-bunga ditama tempat kita menghilangkan penat.
Belajarlah pada nyamuk, yang ia selalu berani mengambil resiko meski nyawa menjadi taruhannya saat menghisap darah pada manusia, meski menjadi buruan dan santapan cicak-cicak didinding.
Belajarlah dari air, yang ia meski terbentur oleh batu-batu, pohon-pohon atau akar yang menghambat perjalanannya untuk menuju muara, namun tetap selalu teguh pendirian hingga mencapai muara atau laut tersebut. Iapun selalu meninggalkan bekas dan memberikan arti yang sangat bagi kelangsungan makhluk hidup dimuka bumi.
Belajarlah dari kura-kura, ia tidak pernah mengeluh meski kemana-mana selalu membawa beban berat (cangkangnya) dan ia tak mau berjalan mundur akan tetapi terus maju meski perlahan dan lamban nanum ia dengan pasti untuk menempuhnya.
Belajarlah dari lebah, yang ia ikhlas mencari makanan yang suci, ia tak mau sembarangan mencari makanan selain madu, saat hinggap dibunga manapun ia tak merusaknya . ia memiliki sengat bukan untuk menyakiti namun untuk membela diri.
Belajarlah pada burung, yang keluar dari sarangnya dan pulang dengan perut kenyang tapi tak jarang burung juga tidak mendapat makanan dan ia berpuasa meskipun burung lebih sering mengalami kekurangan makanan, karena ia tak punya kantor yang tetap seperti manusia. Apalagi kalau lahatempatnya telah punah dirusak oleh tangan manusia. Tetapi kita belum pernah melihat seekor burung berusaha untuk membunuh diri karena kesulitan alam menjalani hidup. Kita melihat bahwa burung tetap optimis akan hikmah yang dieikan oleh Tuhan. Meskipun lahannya punah oleh manusia dan merasa lapar, tetap saja burung berkicau dengan merdu setiap hari. Nampaknya sadar betul burung ini menyadari lika liku hidup ini terkadang diatas terkadang terhempas kebawah. Ada saat-saat berkelimpahan da ada waktu kekurangan, ada saat kekurangan dan ada saat kelaparan.
Belajarlah pada cacing, ia tak mempunyai sarana untuk mempertahankan diri ia lemah tak memiliki tanduk, tangan, sayap atau telinga. Tetapi tetap ia punya perut yang sama seperti manusia yang harus diisi, tetapi dalam keterbatasanya ia tak mudah putus asa. Ia melata dengan perutnya untuk terus mencari rezeki Tuhan yang telah disediakannya di bumi.
Sahabat pembaca, Tuhan telah menciptakan manusia dengan sempurtna karena diberi kelebihan yaitu akal dan sarana-sarana lainnya. Dalam kesempurnaan ini terkadang tingkah manusia lebih rendah dari pada binatang. Dengan demikian banyak anugrah yang telah iberikan oleh Than tetapi tetap saja manusia sering mengeluh dan putus asa.
Maka mulailah dari sekarang bangkitkan semangatmu, keluarkan obsesimu, raihlah segala mimpimu, berjuanglah untuk hidup yang lebih baik dan jangan sia-siakan kehidupan yang sangat singkat ini. Kita belajar dari apa saja termasuk dari alam semesta untuk merubah kehidupan kita menjadi lebih baik lagi. amin
sumber:kompasiana.com

Sunday, October 21, 2012

Tuhan Sembilan Senti

Tuhan Sembilan Senti
Oleh : Taufik Ismail
Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok, tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok.
Di sawah petani merokok, di pabrik pekerja merokok, di kantor pegawai merokok, di kabinet menteri merokok, di reses parlemen anggota DPR merokok, di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok, hansip-bintara-perwira nongkrong merokok, di perkebunan pemetik buah kopi merokok, di perahu nelayan penjaring ikan merokok, di pabrik petasan pemilik modalnya merokok, di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok, Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im sangat ramah bagi perokok, tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok.
Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok, di ruang kepala sekolah ada guru merokok, di kampus mahasiswa merokok, di ruang kuliah dosen merokok, di rapat POMG orang tua murid merokok, di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya apakah ada buku tuntunan cara merokok.
Di angkot Kijang penumpang merokok, di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk orang bertanding merokok, di loket penjualan karcis orang merokok, di kereta api penuh sesak orang festival merokok, di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok, di andong Yogya kusirnya merokok, sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok.
Negeri kita ini sungguh nirwana kayangan para dewa-dewa bagi perokok, tapi tempat cobaan sangat berat bagi orang yang tak merokok.
Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita.
Di pasar orang merokok, di warung Tegal pengunjung merokok, di restoran di toko buku orang merokok, di kafe di diskotik para pengunjung merokok.
Bercakap-cakap kita jarak setengah meter tak tertahankan abab rokok, bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun menderita di kamar tidur ketika melayani para suami yang bau mulut dan hidungnya mirip asbak rokok.
Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul saling menularkan HIV-AIDS sesamanya, tapi kita tidak ketularan penyakitnya.
Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus, kita ketularan penyakitnya. Nikotin lebih jahat penularannya ketimbang HIV-AIDS.
Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia, dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu, bisa ketularan kena.
Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok, di apotik yang antri obat merokok, di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok, di ruang tunggu dokter pasien merokok, dan ada juga dokter-dokter merokok, Istirahat main tenis orang merokok, di pinggir lapangan voli orang merokok, menyandang raket badminton orang merokok, pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok, panitia pertandingan balap mobil, pertandingan bulutangkis, turnamen sepakbola mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok.
Di kamar kecil 12 meter kubik, sambil ‘ek-’ek orang goblok merokok, di dalam lift gedung 15 tingkat dengan tak acuh orang goblok merokok, di ruang sidang ber-AC penuh, dengan cueknya, pakai dasi, orang-orang goblok merokok.
Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im sangat ramah bagi orang perokok, tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok, Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita.
Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh, duduk sejumlah ulama terhormat merujuk kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa. Mereka ulama ahli hisap. Haasaba, yuhaasibu, hisaaban. Bukan ahli hisab ilmu falak, tapi ahli hisap rokok. Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka terselip berhala-berhala kecil, sembilan senti panjangnya, putih warnanya, ke mana-mana dibawa dengan setia, satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya.
Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang, tampak kebanyakan mereka memegang rokok dengan tangan kanan, cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri. Inikah gerangan pertanda yang terbanyak kelompok ashabul yamiin dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?
Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu. Mamnu’ut tadkhiin, ya ustadz. Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz. Kyai, ini ruangan ber-AC penuh. Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i. Kalau tak tahan, di luar itu sajalah merokok. Laa taqtuluu anfusakum. Min fadhlik, ya ustadz. 25 penyakit ada dalam khamr. Khamr diharamkan. 15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi). Daging khinzir diharamkan. 4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok. Patutnya rokok diapakan? Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz. Wa yuharrimu ‘alayhimul khabaaith. Mohon ini direnungkan tenang-tenang, karena pada zaman Rasulullah dahulu, sudah ada alkohol, sudah ada babi, tapi belum ada rokok.
Jadi ini PR untuk para ulama. Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok, lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan, jangan.
Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini. Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu, yaitu ujung rokok mereka. Kini mereka berfikir. Biarkan mereka berfikir. Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap, dan ada yang mulai terbatuk-batuk.
Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini, sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok. Korban penyakit rokok lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas, lebih gawat ketimbang bencana banjir, gempa bumi dan longsor, cuma setingkat di bawah korban narkoba.
Pada saat sajak ini dibacakan, berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita, jutaan jumlahnya, bersembunyi di dalam kantong baju dan celana, dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna, diiklankan dengan indah dan cerdasnya.
Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri, tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini, karena orang akan khusyuk dan fana dalam nikmat lewat upacara menyalakan api dan sesajen asap tuhan-tuhan ini.
Rabbana, beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.
***
Dari Sahabat

Jangan Banyak Bicara

Jangan Banyak Bicara
Lidah secara fisik hanya pendek dan lunak. Bahkan sudah “dipenjarakan” di dalam mulut dan dibatasi oleh barisan gigi yang kokoh dan kuat. Namun begitu, masih saja lidah ini sewaktu-waktu menjadi bahaya laten. Ternyata dia bisa lebih panjang dari jalanan yang ada. Statemen yang keluar diterbangkan kemana-mana. Terkadang masih terus diabadikan bahkan ketika pemilik lidah itu tiada. Ketajamannya juga bisa melebihi mata pisau. Karena lidah, korban bisa berjatuhan. Meninggalkan luka berkepanjangan. Bahkan melahirkan pendendam dan orang-orang yang sakit hati. Lidah juga bisa lebih berbisa dari ular yang lebih berbisa sekalipun.
Betapa banyak orang tidak menyadari, alangkah banyak dosa yang telah dikoleksi melalui lisannya. Lebih dari itu, tak jarang kehancuran seseorang terjadi karena kurang hati-hatinya dalam menyusun kata-kata diatas lidahnya, karena terlalu banyak bicara akan mengakibatkan kemampuan otak menurun, membuatnya lemah, sehingga kata-katanya keluar begitu saja tanpa kontrol dari si pembicaranya. Padahal ucapan apa pun yang kita ucapkan, baik yang diucapkannya itu baik atau pun busuk, semuanya tercatat, semuanya terekam oleh malaikat pencatat. Sebagaimana yang di katakan oleh Allah SWT dalam salah satu firman-Nya yang artinya,
“Tiada suatu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir”. (QS. Qaaf (50): 18)
Dan di dalam surat yang lain Allah SWT berfirman, “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Infithar (82): 10-12)
“Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan kepada kalian dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang kalian telah kerjakan.” (QS. Al-Jatsiyah (45): 29)
Dari ayat-ayat diatas, kita akan sadar dan mengerti bahwa kalau kita banyak bicara untuk hal yang tidak berguna, akan menjerumuskan kita sendiri kedalam dosa yang amat besar yang semuanya tercatat dalam buku catatan malaikat yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk mencatat apa-apa yang kita ucapkan dan kita kerjakan. Maka alangkah baiknya kalau kita menyadari hal tersebut dan menjaga apa-apa yang kita ucapkan sebaik mungkin sehingga apa-apa yang keluar dari lisan kita adalah kata-kata yang baik dan bermanfaat.
Dan alangkah baik sekali kalau kita memperhatikan atau belajar dari Rasulullah SAW. Bagaimana Rasulullah SAW dalam berbicara. Untuk itu, coba kita perhatikan ucapan Anas ra., yang berbicara mengenai Rasulullah SAW.
Anas ra. berkata bahwa, “Tidaklah aku menyentuh sutera yang lebih halus daripada telapak tangan Rasulullah SAW dan juga tidak pernah mencium bau yang lebih wangi daripada bau Rasulullah SAW. Sungguh aku telah melayani Rasulullah SAW selama sepuluh tahun. Beliau sama sekali tidak pernah berkata kepadaku “hus”, juga tidak pernah menanyakan sesuatu yang telah kulakukan, ‘Kenapa kamu melakukannnya?’ dan juga tidak pernah mengucapkan kepada apa yang tidak kulakukan, ‘Tidakkah kamu melakukan hal ini’.” (Mutafak ‘Alaih)
Betapa indah ucapan tersebut, yaitu ucapan seorang Nabi SAW. Beliau tidak pernah berkata melainkan sesuatu yang baik. Coba lihat mulut kita ini beserta kesalahan yang diperbuatnya. Barangkali kita mengucapkan kata “hus” yang telah dijauhi oleh Rasulullah SAW. Sungguh kita tidak bisa hidup tanpanya, sebuah kalimat yang diucapkan tanpa dosa. Kemudian perkataan, “Tidaklah kamu melakukan hal ini?” Itu adalah kalimat yang sangat ringan di mulut, yang sudah biasa diucapkan banyak orang dan tidak pernah ditinggalkannya.
Oleh karena itu lihatlah keadaan kita ini agar kita bisa memperbaikinya, dan perhatikanlah mulut kita ini untuk mematuhi tata krama. Ketahuilah bahwasannya Rasulullah SAW adalah figur yang banyak diam sebagaimana sabda beliau berikut ini,
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka ia harus mengatakan yang baik atau (lebih baik) diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Setelah penjelasan ini, apakah kita akan menjadi orang yang banyak bicara? Apakah kita ingin catatan buku kita di hari akhirat penuh dengan isu dan kesia-siaan? Apakah kita ingin catatan buku kita menjadi hitam dengan catatan gunjingan dan cacian terhadap orang lain? Banyak bicara akan menyebabkan kita kesulitan dalam menghadapi hari penghitungan. Banyak bicara menghilangkan wibawa. Banyak bicara akan menghilangkan ketenangan dan ketentraman. Banyak bicara membuat orang tidak mampu mengingat apa yang mereka dengar. Mereka hanya ingat sebagian dan lupa sebagian.
Oleh karena itulah, ucapan-ucapan Rasulullah SAW sangat ringkas dan padat. Ketika Rasulullah berkata-kata, jika ada orang yang hendak menghitung kata-katanya, pasti dia dapat menghitungnya. Maka, sekali lagi camkanlah sabda beliau ini,
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka ia harus mengatakan yang baik atau (lebih baik) diam.” []
Wallahu A’lam
***
Dari Sahabat

Ojo Kakean Cangkem..



Ojo Kakean Cangkem, ucapan itu terasa enak untuk di ucapkan, tapi tidak enak untuk di lakukan, kata-kata Filosofi Budaya Masyarakat keTimuran yang tidak lepas dari pesan-pesan yang membawa kebaikan buat kita pada akhirnya OJO KAKEAN CANGKEM yang diIndonesiakan artinya JANGAN BANYAK BICARA, Kata-kata mutiara yang sudah di tinggalkan oleh kebanyakan Anak di Negeri ini, sudah beragam retorika yang kita dengar, tanpa berbuat sesuatu yang berguna untuk INDONESIA.
Dampaknya sudah terasa dari Kalangan Elit Negeri ini sampai masuk ke ranah Sosial Kemasyarakatan sehari-hari, banyak bertebaran orang-orang yang jago mengkritik, mencela, berdebat tidak berkesudahan, “biang kompor” yang melanda Seluruh elemen warga negara kita, kayaknya jika sudah berargumen trus dibarengi dengan retorika yang super hebat ditambah dengan istilah-istilah yang berbau kebarat-baratan kayaknya udah jago gitu. Lebih baik dengan tindakan nyata yang bermanfaat buat diri serta lingkungan & OJO KAKEAN CANGKEM.

Quotes About Killing


Voltaire
“It is forbidden to kill; therefore all murderers are punished unless they kill in large numbers and to the sound of trumpets.”
Voltaire

Ellen DeGeneres
“I ask people why they have deer heads on their walls. They always say because it's such a beautiful animal. There you go. I think my mother is attractive, but I have photographs of her.”
Ellen DeGeneres

Tom Robbins
“There are many things worth living for, a few things worth dying for, and nothing worth killing for.”
Tom Robbins, Even Cowgirls Get the Blues

J.K. Rowling
“Killing is not so easy as the innocent believe.”
J.K. Rowling, Harry Potter and the Half-Blood Prince

Susanna Clarke
“Can a magician kill a man by magic?” Lord Wellington asked Strange. Strange frowned. He seemed to dislike the question. “I suppose a magician might,” he admitted, “but a gentleman never would.”
Susanna Clarke, Jonathan Strange & Mr Norrell

“LOVE? It's like a cigarette. You get addicted fast, but it slowly and painfully kills you from the inside out.”
Alli Ward

Mother Teresa
“I feel the greatest destroyer of peace today is 'Abortion', because it is a war against the child... A direct killing of the innocent child, 'Murder' by the mother herself... And if we can accept that a mother can kill even her own child, how can we tell other people not to kill one another? How do we persuade a woman not to have an abortion? As always, we must persuade her with love... And we remind ourselves that love means to be willing to give until it hurts...”
Mother Teresa

Orson Scott Card
“He's not a killer. He just wins... Thoroughly”
Orson Scott Card

Michael  Grant
“Sam was slow getting up. To Quinn he looked like an old man standing up after slipping on the ice. But he looked up at Quinn and performed a sort of salute.
I owe you, Quinn."
I'm sorry I didn't get him," Quinn answered.
Sam shook his head. "Man, don't ever be sorry you don't want to kill someone.”
Michael Grant, Gone

Anthony Horowitz
“Believe me, It would be better if we didn't meet again. Go back to school. Go back to your life. And next time they ask you, say no. Killing is for grown-ups and you're still a child.”
Anthony Horowitz, Stormbreaker

Joan Baez
“If it's natural to kill, how come men have to go into training to learn how?”
Joan Baez

Philip K. Dick
“If I'd known it was harmless, I'd have killed it myself!”
Philip K. Dick, A Scanner Darkly

Tamora Pierce
“It's harder to heal than it is to kill.”
Tamora Pierce
Marilyn Manson
“Is adult amusement killing our children, or is killing our children amusing adults?”
Marilyn Manson

Hiro Mashima
“If peace can only come through killing someone, then I don't want it.”
Hiro Mashima

Chris d'Lacey
“You know, I preferred you as an evil monk. Would have made killing you a whole lot easier.”
Chris d'Lacey

Philip Pullman
“Occasionally they would hear a harsh croak or a splash as some amphibian was disturbed, but the only creature they saw was a toad as big as Will's foot, which could only flop in a pain-filled sideways heave as if it were horribly injured. It lay across the path, trying to move out of the way and looking at them as if it knew they meant to hurt it.
'It would be merciful to kill it,' said Tialys.
'How do you know?' said Lyra. 'It might still like being alive, in spite of everything.'
'If we killed it, we'd be taking it with us,' said Will. 'It wants to stay here. I've killed enough living things. Even a filthy stagnant pool might be better than being dead.'
'But if it's in pain?' said Tialys.
'If it could tell us, we'd know. But since it can't, I'm not going to kill it. That would be considering our feelings rather than the toad's.'
They moved on.”
Philip Pullman, The Amber Spyglass

George Carlin
“Of course, in Los Angeles, everything is based on driving, even the killings. In New York, most people don't have cars, so if you want to kill a person, you have to take the subway to their house. And sometimes on the way, the train is delayed and you get impatient, so you have to kill someone on the subway. That's why there are so many subway murders; no one has a car.”
George Carlin, Brain Droppings

Doris Day
“Killing an animal to make a coat is sin. It wasn't meant to be, and we have no right to do it. A woman gains status when she refuses to see anything killed to be put on her back. Then she's truly beautiful.”
Doris Day

Homer
“There will be killing till the score is paid.”
Homer, The Odyssey

Scott Lynch
“Those prancing little pants-wetters come here to learn the colorful and gentlemanly art of fencing, with its many sporting limitations and its proscriptions against dishonorable engagements. You on the other hand, you are going to learn how to kill men with a sword.”
Scott Lynch, The Lies of Locke Lamora

Jeff Lindsay
“Really now: If you can't get me my newspaper on time, how can you expect me to refrain from killing people?”
Jeff Lindsay, Darkly Dreaming Dexter

“The dumber people think you are, the most surprised they're going to be when you kill them.”
William Clayton

Roman Payne
“The season was waning fast
Our nights were growing cold at last
I took her to bed with silk and song,
'Lay still, my love, I won’t be long;
I must prepare my body for passion.'
'O, your body you give, but all else you ration.'
'It is because of these dreams of a sylvan scene:
A bleeding nymph to leave me serene...
I have dreams of a trembling wench.'
'You have dreams,' she said, 'that cannot be quenched.'
'Our passion,' said I, 'should never be feared;
As our longing for love can never be cured.
Our want is our way and our way is our will,
We have the love, my love, that no one can kill.'
'If night is your love, then in dreams you’ll fulfill...
This love, our love, that no one can kill.'
Yet want is my way, and my way is my will,
Thus I killed my love with a sleeping pill.”
Roman Payne

Ernest Hemingway
“The fish is my friend too...I have never seen or heard of such a fish. But I must kill him. I am glad we do not have to try to kill the stars. Imagine if each day a man must try to kill the moon, he thought. The moon runs away. But imagine if a man each day should have to try to kill the sun? We were born lucky; he thought”
Ernest Hemingway, The Old Man and the Sea

“These are the hands of Rachel Joy Scott and one day, will touch millions of people's hearts.”
Rachel Scott

Mark Twain
“The joy of killing! the joy of seeing killing done - these are traits of the human race at large.”
Mark Twain, Following the Equator: A Journey Around the World

James Oliver Curwood
“The greatest thrill is not to kill but to let live.”
James Oliver Curwood, The Grizzly King

Jenny B. Jones
“Can you tell me what happened?"

Her lips thinned as she shook her head. "'Tis not a happy tale."

"You have me reading a book about a girl who tries to kill an entire town. Anything else at this point would be a pick me up.”
Jenny B. Jones, There You'll Find Me

Harper Lee
“Havin' a gun around's an invitation to somebody to shoot you.”
Harper Lee

Wednesday, October 17, 2012

Nasehat Sang Ibunda

Nasehat Sang Ibunda
Jam menunjukkan pukul 23.00. Tapi mata belum juga bisa terpejamkan. Setelah menyaksikan adegan istimewa yang disuguhkan Allah Swt di dinding kamar saya, bagaimana upaya seekor cicak menyambut rizkinya. Tiba-tiba tanpa sengaja pikiran saya melayang jauh ke masa lampau. Waktu itu bertepatan dengan hari ke sebelas bulan ramadhan.
Sosok ibu kami, pada masanya, beliau tidak pernah merasakan bagaimana menjadi seorang murid. Beliau tidak pernah sekolah. Walaupun hanya setingkat sekolah dasar. Tetapi cara-cara beliau mendidik dan memberi pelajaran kepada kami, sungguh sangat mengesankan dan membuat kami selalu kagum pada beliau. Diantara sekian banyak pelajaran kehidupan yang kami terima, ada satu hal yang terus saya ingat, apabila pikiran terbayang pada beliau.
Pada sore hari yang cerah, saya mau mengambil buah jambu yang ada di halaman rumah kami. Buah jambu itu tampak sudah matang dan begitu menggairahkan. Perlu diketahui bahwa pohon jambu yang kami tanam di depan rumah kami adalah buah ‘jambu jepang’, istilah orang kampung. Pohon itu sangat langka pada saat itu.
Di kampung tempat kami tinggal hanya ada satu pohon itu saja. Sehingga semua orang yang melihatnya kepingin sekali merasakan bagaimana rasa buah `jambu jepang’ tersebut. Pohon itu kalau berbuah juga tidak terlalu banyak. Kadang-kadang satu pohon hanya ada satu atau dua buah saja yang masak. Perlu diketahui pula bahwa buahnya sangat kecil hanya sebesar buah kelengkeng saja. Tetapi baunya harum dan rasanya manis.
Pada hari itu, buah jambu yang masak ada dua buah. Ketika sore itu saya mau mengambil buah yang sudah ranum, ibu melarangnya. Sehingga saya agak kecewa karenanya.
Kata saya : ‘..Mengapa bu, saya tidak boleh mengambil buah tersebut? Kan itu milik kita. Kalau tidak cepat diambil nanti kan membusuk?”
Jawab ibu : “Nak, kita kan sudah pernah makan buah tersebut. Walaupun dengan menunggu dalam waktu yang cukup lama. Dan memang kadang-kadang kita hanya bisa makan satu atau dua buah saja yang sedang masak. Tetapi tetangga depan rumah kita itu, belum pernah mencicipinya. Kemarin ibu lihat anaknya pingin sekali mengambil jambu itu. Karena itu janganlah diambil. Berikan buah jambu itu kepada mereka. Agar hatinya senang…
Kembali mata saya berkaca-kaca, mengingat peristiwa sederhana itu. Sebuah peristiwa yang mungkin setiap orang akan pernah menjumpainya dalam keluarganya masing-masing. Atau dalam lingkungan lainnya, dengan model yang berbeda.
“Dahulukanlah orang lain… ! Begitulah kira-kira inti pelajaran istimewa yang saya terima dari beliau Mengenang peristiwa itu, saya jadi teringat sebuah riwayat yang menceritakan tentang seorang sahabat yang oleh rasulullah disuruh menjamu tamunya. Ceritanya, di rumah sahabat tersebut tidak terdapat sesuatu makanan, kecuali makanan milik anaknya. Karena sang pemilik rumah ingin lebih mengutamakan tamunya dari pada keluarganya, ia memberikan makanan milik anaknya tersebut kepada tamunya dengan cara yang sangat luar biasa.
Yaitu ketika waktu makan bersama tamunya, sang pemilik rumah pura-pura makan juga, padahal piringnya kosong. Mengapa pura-pura? Supaya sang tamu tidak mengetahui kalau pemilik rumah sebenarnya tidak ikut makan. Untuk maksud itu, maka lampu di dalam rumahnya dipadamkan. Pura-pura kehabisan minyak. Setelah suasana menjadi gelap, maka mereka ‘makan’ bersama-sama. Sang tamu makan sungguhan, sang pemilik rumah makan pura-pura, padahal perutnya sangatlah laparnya.
Peristiwa itu begitu luar biasanya, sehingga turunlah ayat Al-Qur’an surat Al-Hasyr (59) : 9, sebagai penghargaan terhadap peristiwa tersebut.
Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Kalaulah sampai Allah Swt, menurunkan sebuah ayat lantaran peristiwa tersebut, sungguh betapa hebatnya kejadian itu sehingga perlu diabadikan dalam kitab suci akhir zaman ini. Agar bisa dicontoh dan diteladani oleh umat manusia.
Demikian pula banyak pelajaran-pelajaran yang diberikan oleh Rasulullah saw, agar kita selalu berbuat baik kepada orang lain, serta memiliki sifat murah hati terhadap orang lain.
Anas bin Malik ra, berkata, bahwa rasulullah saw itu, tidak pernah diminta kecuali selalu memberi. Pernah datang seorang lelaki kepada Rasulullah untuk meminta, maka beliau memberikan kambing-kambing yang banyak yang berada diantara dua gunung, kambing sadaqah. Maka lelaki itu pulang dan ia berkata kepada kaumnya…
Wahai kaumku, masuk Islamlah kalian semua! Sesungguhnya Muhammad itu amat pemurah. Ia memberi dengan pemberian yang sangat banyak, tidak pernah takut melarat…
***
Dari Sahabat

Jadilah Diri Anda Sendiri, Maka Anda Akan Bahagia

Jadilah Diri Anda Sendiri, Maka Anda Akan Bahagia Sahabatku
Sesungguhnya salah satu pintu masuk menuju kebahagiaan adalah, ketika kita menjadi diri kita sendiri. Keyakinan kita dengan potensi, bakat, kekuatan dan karakteristik yang ada pada diri kita, membuat kita merasakan keistimewaan dan keunikan yang kita miliki.
Janganlah ragu wahai sahabat, bila kita sudah menemukan bakat kita, sekalipun menurut orang lain adalah sesuatu yang remeh. Ketika kita menjadi diri kita sendiri, maka kita akan menjadi orang yang paling bahagia di dunia.
Jika Anda berkumpul dengan orang-orang yang pintar pada satu bidang, yang mana bidang itu bukan keahlian Anda, jangan Anda katakan pada mereka bahwa keahlian yang mereka miliki juga Anda miliki. Keinginan Anda hidup dibawah bayang-bayang mereka justru akan melemahkan kedudukan Anda. Mengapa? Karena hal itu jelas akan menghilangkan kelebihan yang ada dalam diri Anda. Anda hanya berkutat pada kekurangan yang ada pada diri Anda. Dan jelas pada akhirnya akan melemahkan Anda, membuat Anda tidak bisa melangkah lebih jauh, dunia ini terasa sangat sempit. Jack Trout dalam bukunya yang cukup mencerahkan, Differentiatie or Die, berkata tentang hal ini: Jika Anda mengabaikan keunikan Anda dan mencoba untuk memenuhi kebutuhan semua orang, Anda langsung melemahkan apa yang membuat Anda berbeda.
Jujurlah dan katakan pada mereka, Maaf, ini bukan bidang saya. Saya bodoh pada masalah yang kini sedang kalian bicarakan. Saya tidak tahu, apakah keahlian saya dapat digunakan untuk membantu kalian atau tidak. Ketika Anda memberitahukan kepada mereka bahwa keahlian Anda di bidang B bukan A, mereka akan lebih antusias kepada Anda. Mereka akan lebih percaya, salut dan bangga berteman dengan Anda. Percayalah kepadaku tentang hal ini. Anda adalah sesuatu yang berbeda dengan lainnya. Tidak pernah ada sejarah yang mencatat orang seperti Anda sebelumnya dan tidak akan ada orang seperti Anda di dunia ini pada masa yang akan datang. (Dr. Aidh Abdullah Al Qarni dalam bukunya, La Tahzan)
Wahai sahabatku
Tidak ingin menjadi diri kita sendiri disebabkan oleh keinginan kita untuk mendapatkan pujian manusia. Kita ingin menjadi populer di mata masyarakat. Sebuah hasil penelitian psikologi menyebutkan: orang-orang yang ingin menjadi populer seringkali tidak jujur. Dan mereka sendiri senang dipuji dengan amal yang mereka sendiri tidak mengerjakannya. (QS. 3: 188).
Membuat diri terkenal, itu bukan tujuan hidup kita. Kita hanya disuruh berbuat sebaik mungkin. Jika niat kita sudah salah, maka hasilnya pun akan tidak maksimal. Jika niat kita ingin terkenal tidak segera terwujud, kita hanya bisa larut dalam kesedihan karena tujuan hidup kita sudah terkandaskan. Sedangkan tujuan itu sendiri adalah final kehidupan. Tidak ada lagi kehidupan sesudah gagal mencapai titik final.
Berbeda dengan orang yang menyesuaikan tujuan hidupnya hanya untuk beribadah kepada Allah; kegagalan dalam menghadapi sebuah episode kehidupan dunia ini bukan berarti kegagalan segala-galanya. Jangan berambisi mencari popularitas, karena tabiat tersebut adalah indikasi dari kekeruhan jiwa, kegelisahan, dan keresahan. (Dr. Aidh Al Qarni).
Seburuk apapun karya kita dan sekecil apa pun prestasi kita, hargailah itu! Semua itu kita peroleh dari hasil kerja keras kita, hasil kejeniusan otak kita, dan hasil kreativitas kita.
Sungguh, alangkah berbahagianya orang yang mencari ridha hanya kepada Allah semata. Dia tidak ingin menjadi populer di mata masyarakat. Jika masyarakat tidak menghargai karyanya, itu hal biasa baginya. Karena Allah sendiri telah berfirman: Kebanyakan manusia tiada mengetahui. Artinya hanya sedikit saja manusia yang dapat memahami kebenaran. Namun, bukan berarti bahwa dirinya lebih hebat dan lebih suci dari orang lain. Dia telah mendengar firman Allah yang berbunyi: Janganlah kalian mengklaim diri kalian suci. Dialah yang paling mengetahui siapa yang bertakwa. (QS. 53: 32).
Jika masyarakat menghargai karyanya, sekali-kali tidaklah ia menyombongkan diri. Dan janganlah kalian (orang-orang beriman) berperilaku seperti orang-orang (kafir) yang keluar dari kampung halaman mereka dengan rasa angkuh dan bersikap riya kepada manusia. (QS. 8: 47).
Sebuah kisah menyebutkan, seorang muslim yang fakir bernama Julaibib gugur dalam sebuah pertempuran melawan pasukan kafirin. Lantas Rasulullah SAW pun memeriksa orang-orang yang gugur dan para sahabat memberitahukan kepada beliau nama-nama mereka. Akan tetapi, mereka lupa kepada Julaibib hingga namanya tidak disebutkan, karena Julaibib bukan seorang yang terpandang dan bukan pula orang yang terkenal. Sebaliknya, Rasulullah ingat Julaibib dan tidak melupakannya; namanya masih tetap diingat oleh beliau di antara nama-nama lainnya yang disebut-sebut. Beliau sama sekali tidak lupa kepadanya, lalu beliau bersabda: tetapi aku merasa kehilangan Julaibib! Akhirnya, beliau menemukan jenazahnya dalam keadaan tertutup pasir, lalu beliau membersihkan pasir dari wajahnya seraya bersabda sambil meneteskan airmata: Ternyata engkau telah membunuh tujuh orang musuh, kemudian engkau sendiri terbunuh. Engkau termasuk golonganku dan aku termasuk golonganmu. Cukuplah bagi Julaibib dengan medali nabawi ini sebagai hadiah, kehormatan, dan anugerah.
Wahai sahabat
Seperti Julaibib, tidak ingin menjadi orang terkenal dan terpandang. Seperti Julaibib, hidup menjadi dirinya sendiri. Seperti Julaibib, mengakhiri hidupnya dengan penuh kedamaian dan kebahagiaan. Tidakkah kita ingin mendapatkan apa yang telah didapatkan Julaibib?
***
Oleh Sahabat: Imam Syamil

Saturday, October 6, 2012

Gosip


::: Gosip...Gosip...Gosip :::

Gosip merupakan sebuah kata yang lumayan popular saat ini. Disadari atau tidak, disengaja atau tidak, menggosip sudah menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari. Percakapan tanpa dibumbui gosip terasa tidak menarik walaupun mereka mengetahui bahwa menjadi bahan gosip tidak menyenangkan.

Beberapa orang berpendapat bahwa menceritakan seseorang sesuai fakta yang ada, sesuai dengan apa yang dilihat dan didengar, tidak termasuk menggosip.

Lalu, apakah sebenarnya menggosip itu? .
Diriwayatkan dari Nabi saw kata-kata berikut, Nabi berkata, "Tahukah Anda apa menggosip itu?"
Orang berkata, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Kemudian beliau berkata,
"Menggosip berarti bahwa Anda berkata tentang saudara Anda suatu hal yang menyakitinya."
Seseorang berkata, "Tetapi bagaimana kalau yang saya katakan tentang dia itu memang benar?"


Nabi menjawab, "[Dinamakan] menggosip hanya bilamana hal itu sesungguhnya benar, bila tidak maka Anda memfitnahnya." .

Rasulullah mendefinisikan arti menggosip dengan jelas, sehingga sudah selayaknya perbuatan menggosip dijauhi.

Abu Hamid al-Ghazali dalam bukunya Ihya' 'Ulumud-Din telah menguraikan beberapa perbuatan yang digolongkan dalam menggosip, yaitu:

1. Mengolok-olok seseorang atau membuatnya nampak terhina.

2. Membuat orang tertawa dan memamerkan kegembiraannya sendiri.

3. Mengungkapkan perasaan seseorang karena pengaruh marah dan berang.

4. Mengukuhkan keunggulan diri dengan berbicara buruk tentang orang lain.

5. Menyalahkan hubungan atau keterlibatan seseorang dalam suatu hal; yakni, bahwa suatu keburukan tertentu tidak dilakukannya tetapi dilakukan oleh orang lain.

6. Menyesuaikan diri dengan suatu kelompok ketika dalam kumpulan mereka supaya tidak merasa terasing.

7. Melecehkan seseorang yang dikhawatirkan akan membeberkan kesalahannya sendiri.

8. Mengalahkan pesaing dalam perilaku yang serupa.

9. Mencari kedudukan di hadapan seseorang yang berkuasa.

10. Mengungkapkan kesedihan bahwa si Anu telah jatuh ke dalam dosa.

11. Mengungkapkan keheranan, misalnya sungguh mengherankan bahwa si Anu telah melakukannya.

12. Mencerca si pelaku suatu perbuatan ketika mengungkapkan kemarahan atasnya.

Namun, dalam beberapa hal, mengungkapkan kesalahan atau mengkritik tidak termasuk sebagai golongan menggosip, yaitu:

1. Apabila orang tertindas mengadu tentang si penindas untuk mendapatkan perbaikan."Allah tidak menyukai ucapan buruk (yang diucapkan) dengan terus terang, kecuali oleh orang yang teraniaya …" (QS. 4:148)

2. Untuk menceritakan kesalahan seseorang sementara memberi nasihat bukanlah menggosip karena kecurangan dan sikap bermuka dua tidak diizankan dalam memberi nasihat.

3. Apabila dalam hubungan dengan mencari persyaratan atas perintah agama penyebutan nama seseorang tertentu rak terelakkan, maka menyebutkan kesalahan orang seperti itu sekadar.

4. Untuk menyampaikan penyelewangan atau kecurangan yang dilakukan yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud untuk menyelamatkan seorang Muslim dari bahaya.

5. Menceritakan kesalahan seseorang di hadapan orang yang dapat mencegahnya melakukan perbuatan itu.

6. Kritik dan ungkapan pendapat tentang periwayat.

7. Apabila seseorang mengetahui benar tentang kekurangan seseorang lain, kemudian ia menceritakan kekurangan itu untuk mendefinisikan kepribadiannya, misalnya menggambarkan orang tuli, bisu, pincang atau bunting sebagaimana adanya.

8. Menggambarkan kekurangan seorang pasien kepada seorang dokter dengan tujuan bagi perawatan.

9. Apabila ada orang mengakui silsilah secara batil lalu seseorang membeberkan silsilahnya yang sesungguhnya.

10. Apabila nyawa, harta atau kehormatan seseorang hanya dapat dilindungi dengan memberitahukan kepadanya tentang suatu kesalahan orang.

11. Apabila dua orang membicarakan suatu kesalahan orang lain yang sudah diketahui oleh keduanya, walaupun mengelakkan diri dari membicarakannya itu lebih baik karena mungkin salah satu dari keduanya telah melupakannya.

12. Membeberkan keburukan orang yang secara terbuka melakukan keburukan, sebagaimana dikatakan oelh sebuah hadis, "tak ada gosip dalam hal orang yang telah merobek-robek tirai malu".

Dapat dikatakan, yang menjadi pembeda antara keduanya adalah niat, bila percakapan dengan niat untuk menjelek-jelekkan seseorang dan membuat orang lain merasa teraniaya dikategorikan sebagai menggosip namun percakapan dengan niat untuk membuat sadar seseorang tidak dikategorikan sebagai menggosip.

Hanya Allah Yang Maha Mengetahui lebih mengetahui apa yang tersembunyi di dalam hati manusia.
Percakapan yang tidak bermanfaat memang lebih baik dijauhi seperti kata pepatah 'Diam itu Emas'.
Wallahualam.

Dikutip Dari: http://www.2lisan.com/agama/hukum/gosip-gosip-gosip/

--

Wassalam,

Siapa Yang Tahu Maksud Allah

Rasulullah SAW. pada suatu waktu pernah berkisah. Pada zaman sebelum kalian, pernah ada seorang raja yang amat dzalim. Hampir setiap orang pernah merasakan ke zalimannya itu.
Pada suatu ketika, raja zalim ini tertimpa penyakit yang sangat berat. Maka seluruh tabib yang ada pada kerajaan itu dikumpulkan. Dibawah ancaman pedang, mereka disuruh untuk menyembuhkannya. Namun sayangnya tidak ada satu tabib pun yang mampu menyembuhkannya. Hingga akhirnya ada seorang Rahib yang mengatakan bahwa penyakit sang raja itu hanya dapat disembuhkan dengan memakan sejenis ikan tertentu, yang sayangnya saat ini bukanlah musimnya ikan itu muncul ke permukaan.
Betapa gembiranya raja mendengar kabar ini. Meskipun raja menyadari bahwa saat ini bukanlah musim ikan itu muncul ke permukaan namun disuruhnya juga semua orang untuk mencari ikan itu. Aneh bin ajaib…. walaupun belum musimnya, temyata ikan itu sangatlah mudah ditemukan. Sehingga akhirnya sembuhlah raja itu dari penyakitnya.
Di lain waktu dan tempat, ada seorang raja yang amat terkenal kebijakannya. Ia sangat dicintai oleh rakyatnya. Pada suatu ketika, raja yang bijaksana itu jatuh sakit. Dan ternyata kesimpulan para tabib sama, yaitu obatnya adalah sejenis ikan tertentu yang saat ini sangat banyak terdapat di permukaan laut. Karena itu mereka sangat optimis rajanya akan segera pulih kembali. Tapi apa yang terjadi ? Ikan yang seharusnya banyak dijumpai di permukaan laut itu, tidak ada satu pun yang nampak..! Walaupun pihak kerajaan telah mengirimkan para ahli selamnya, tetap saja ikan itu tidak berhasil diketemukan. Sehingga akhirnya raja yang bijaksana itu pun mangkat…
Dikisahkan para malaikat pun kebingungan dengan kejadian itu. Akhirnya mereka menghadap Tuhan dan bertanya, "Ya Tuhan kami, apa sebabnya Engkau menggiring ikan-ikan itu ke permukaan sehingga raja yang zalim itu selamat; sementara pada waktu raja yang bijaksana itu sakit, Engkau menyembunyikan ikan-ikan itu ke dasar laut sehingga akhirnya raja yang baik itu meninggal?" Tuhan pun berfirman, "Wahai para malaikat-Ku, sesungguhnya raja yang zalim itu pernah berbuat suatu kebaikan. Karena itu Aku balas kebaikannya itu, sehingga pada waktu dia datang menghadap-Ku, tidak ada lagi kebaikan sedikitpun yang dibawanya. Dan Aku akan tempatkan ia pada neraka yang paling bawah ! Sementara raja yang baik itu pernah berbuat salah kepada-Ku, karena itu Aku hukum dia dengan menyembunyikan ikan-ikan itu, sehingga nanti dia akan datang menghadap-Ku dengan seluruh kebaikannya tanpa ada sedikit pun dosa padanya, karena hukuman atas dosanya telah Kutunaikan seluruhnya di dunia!"
Kita dapat mengambil beberapa pelajaran dari kisah bersayap ini.
Pelajaran pertama adalah: Ada kesalahan yang hukumannya langsung ditunaikan Allah di dunia ini juga; sehingga dengan demikian di akhirat nanti dosa itu tidak diperhitungkan-Nya lagi. Keyakinan hal ini dapat menguatkan iman kita bila sedang tertimpa musibah.
Pelajaran kedua adalah: Bila kita tidak pernah tertimpa musibah, jangan terlena. Jangan-jangan Allah 'menghabiskan' tabungan kebaikan kita. Keyakinan akan hal ini dapat menjaga kita untuk tidak terbuai dengan lezatnya kenikmatan duniawi sehingga melupakan urusan ukhrowi.
Pelajaran ketiga adalah: Musibah yang menimpa seseorang belum tentu karena orang itu telah berbuat kekeliruan. Keyakinan ini akan dapat mencegah kita untuk tidak berprasangka buruk menyalahkannya, justru yang timbul adalah keinginan untuk membantu meringankan penderitaannya.
Pelajaran keempat adalah : Siapa yang tahu maksud Allah ?

Semoga bermanfaat.
Wallahu a'lam.

Kemana Obat Hendak Dicari Bila Lidah Melukai Hati

  ::: Kemana Obat Hendak Dicari Bila Lidah Melukai Hati ? :::

Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saudaraku !
Mungkin masih ada harapan sembuh bila pedang melukai tubuh. Namun kemanakah obat hendak dicari bila lidah melukai hati?

"Lidah itu lebih tajam dari pedang, bahkan pedang tertajam di dunia sekalipun karena lidah dapat melukai hati tanpa menyentuhnya…"

Sungguh betapa sakit dan perihnya hati kita saat tergores oleh tajamnya lidah.
Karena ujung lidah itu tak bertuan, bahkan lebih tajam dari ujung tombak. Sehingga luka akibat lidah lebih sulit untuk disembuhkan daripada luka akibat tombak.

"Barangsiapa yang menyebut-nyebut seseorang dengan suatu yang jelek dengan maksud untuk mencelanya ,maka Allah akan memenjarakannya dalam api neraka jahannam, sehingga ia dapat membuktikan apa yang ia katakan" (HR Ath-Thabrani)

"Cegahlah mulut kalian dari ucapan yang menyakitkan kaum muslimin" (HR Ath-Thabrani dari Sahal Ibnu Sa'ad)

"Bukankah setiap muslim dengan muslim lainnya adalah haram darahnya, hartanya dan harga dirinya ?" (HR Muslim)

Karena itu jagalah lidah kita dan berhati-hatilah dengannya. Ketahuilah , selagi kita belum meluncurkan anak panah dari busur lidah, maka kita akan bisa menjaga dan mengendalikannya. Tetapi apabila sudah dilepaskan , maka sekali-kali kita tidak akan bisa menjaga dan mengendalikannya.

Saat anak panah itu menancap pada hati saudara kita, maka akan menyakitinya . Sedangkan bekas luka yang ditimbulkan takkan pernah bisa disembuhkan. Sadarilah akan hal ini ..

"Mulut manusia itu seperti moncong teko. Moncong teko hanya mengeluarkan isi teko. Kalau ingin tahu isi teko, cukup dilihat dari apa yang keluar dari moncong itu. Begitu pun jika kita ingin mengetahui kualitas diri seseorang, lihat saja dari apa yang sering keluar dari mulutnya".

Ilustrasi ini sederhana, namun sangat mengena.

Hati nurani yang bersih dan akal budi yang tajam sering terungkap dari kata-kata [juga tindakan] seseorang. Akan tetapi juga dapat dikatakan bahwa kata-kata yang sembrono, asal bunyi, kasar, dan menyakitkan hati pendengar, mencerminkan kemungkinan hati nurani yang terpolusi dan akal budi yang tak terasah baik.

Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba yang mengucapkan suatu perkataan yang tidak dipikirkan apa dampak-dampaknya akan membuatnya terjerumus ke dalam neraka yang dalamnya lebih jauh dari jarak timur dengan barat"(HR Al-Bukhari no 6477; HR Muslim no 2988)

Rasulullah bersabda: "Bukankah tidak ada yang menjerumuskan orang ke dalam neraka selain buah lisannya ?" (HR At-Tirmidzi no 2616 )

***
Sesungguhnya setiap orang yang hidup di dunia sedang menanam kebaikan atau keburukan dengan perkataan dan amal perbuatannya. Kemudian pada hari kiamat kelak dia akan menuai apa yang dia tanam. Barangsiapa yang menanam sesuatu yang baik dari ucapannya maupun perbuatan, maka dia akan menunai kemuliaan. Sebaliknya, barangsiapa yang menanam Sesuatu yang jelek dari ucapan maupun perbuatan maka kelak akan menuai penyesalan".

"Kata-kata yang lembut dapat melembutkan hati yang lebih keras dari batu. Tetapi kata-kata yang kasar dapat mengasarkan hati yang lunak seperti sutera."


Wallahu a'lam bishawwab
copas from : Bulan Cahaya

10 Barang yang paling dicari Pembeli



Anda tentu menginginkan toko anda ramai dikunjungi pembeli untuk berbelanja tentunya. Untuk bisa mewujudkan hal tersebut salah satu caranya adalah menyediakan barang-barang yang paling dicari pembeli.Apa saja sih barang yang paling dicari pembeli?Penasaran?oke..langsung saja inilah 10 Barang yang paling dicari pembeli:
1.Beras.Dipasaran tersedia berbagai jenis dan merk,yang paling dicari adalah untuk konsumsi sehari-hari.Umumnya orang lebih mencari harga yang murah namun kualitasnya sedang namun ada juga yang mencari yang kualitas bagus walaupun tidak banyak.Ada juga beras khusus untuk para pedagang contohnya beras pera untuk Nasi goreng dan pedagang yang memakai lontong serta Beras ketan untuk pedagang kue.Penjelasan selengkapnya baca tipsmemilih beras.
2.Telor.Lauk pauk yang paling digemari Para ibu rumah tangga sebab gampang cara pengolahannya Namun yang paling banyak kebutuhannya adalah Para pedagang nasi baik itu warteg,Warung nasi padang,Nasi goreng,Nasi uduk,Lontong sayur dan lain-lain.
3.Minyak Curah.Banyak dicari selain harganya murah belinya juga bisa eceran.Para pedagang makanan rata-rata menggunakan minyak jenis ini.
4.Elpiji 3 kg.Sejak konversi minyak tanah ke gas otomatis barang ini menjadi kebutuhan pokok untuk memasak baik itu untuk para ibu rumah tangga atau para pedagang dari pedagang keliling sampai yang mangkal.
5.Gula pasir.Barang ini banyak dibutuhkan oleh para pedagang kue.Sedangkan untuk kebutuhan rumah tangga tidak terlalu banyak.
6.Kopi.Siapa sih yang nggak kenal minuman penghilang kantuk ini?Banyak produsen yang bermain di pasar ini dengan berbagai variasi rasa, lihat saja merk yang beredar dipasaran mungkin anda tidak hapal satu persatu.Namun ada beberapa merk yang menonjol dipasaran.
7.Sabun.Salah satu kebutuhan pokok harian dalam rumah tangga,Termasuk didalamnya sabun cuci dan sabun mandi.Sabun cuci ada yang berupa cream,detergen bubuk,deterjen cair.Sedangkan sabun mandi yang banyak dipakai yang berupa batangan walaupun ada jenis yang lain yaitu sabun cair.
8.Aqua Galon.Minuman yang satu ini sepertinya sudah menjadi Trade Mark dari minuman kemasan.Sampai sampai orang menyebut merk lain tetap aja menyebut Aqua.Yang paling sering dibeli untuk konsumsi rutin adalah Aqua Galon.
9.Mie instan.Bagi sebagian orang Makanan terpopuler setelah nasi ya… mie instan.Terlebih lagi Kalau lagi males makan nasi atau pas lagi lapar  nggak ada yang bisa dimakan alternatif yang paling mudah penyajiannya tentu saja mie instan.Dipasaran tersedia berbagai merk dan variasi rasa yang bisa menggugah selera.
10.Susu.Terutama sekali untuk anak-anak,orang tua tidak sayang-sayang kalau anak mereka jajannya susu namun bukan berarti orang dewasa nggak suka hanya saja kebanyakan disajikan bersama bahan yang lain misalnya susu soda atau kopi susu.Para pedagang makanan/minuman juga banyak yang memakainya misalnya Es buah,Sop Buah,Es kelapa,Es campur,Martabak dan lain-lain.Dipasaran tersedia berbagai merk,Varian rasa dan kemasannya.
Demikian tips mengenai 10 Barang yang paling dicari Pembeli mudah-mudahan penjelasan yang singkat ini bisa membuka wawasan serta bermanfaat untuk bisnis anda.Salam Sukses!

7 Orang Paling Misterius di Indonesia


1. Supriyadi
Siapa sih yang tidak kenal dengan sosok pahlawan satu ini. Kalo elo-elo gak tau, tandanya pas pelajaran sejarah pada tidur di kelas ya, hehehe…Supriyadi adalah pahlawan nasional Indonesia, pemimpin pemberontakan pasukan Pembela Tanah Air (PETA) terhadap pasukan pendudukan Jepang di Blitar pada Februari 1945. Ia ditunjuk sebagai menteri keamanan rakyat pada kabinet pertama Indonesia, namun tidak pernah muncul untuk menempati jabatan tersebut.
Pada waktu itu, Supriyadi memimpin sebuah pasukan tentara bentukan Jepang yang beranggotakan orang orang Indonesia. Karena kesewenangan dan diskriminasi tentara Jepang terhadap tentara PETA dan rakyat Indonesia, Supriyadi gundah. Ia lantas memberontak bersama sejumlah rekannya sesama tentara PETA. Namun pemberontakannya tidak sukses. Pasukan pimpinan Supriyadi dikalahkan oleh pasukan bentukan Jepang lainnya, yang disebut Heiho.
Kabar yang berkembang kemudian, Supriyadi tewas. Tetapi, hingga kini tidak ditemukan mayat dan kuburannya. Oleh karena itu, meski telah dinobatkan sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah, keberadaan Supriyadi tetap misterius hingga kini. Sejarah yang ditulis pada buku-buku pelajaran sekolah pun menyebut Supriyadi hilang.
Namun yang membikin sosok Supriyadi semakin misterius adalah banyaknya kemunculan orang-orang yang mengaku sebagai Supriyadi. Salah satu yang cukup kontroversial adalah sebuah acara pembahasan buku ‘Mencari Supriyadi, Kesaksian Pembantu Utama Bung Karno’, yang diadakan di Toko Buku Gramedia di Jalan Pandanaran Semarang. Dalam acara itu, seorang pria sepuh bernama Andaryoko Wisnu Prabu membuka jati diri dia sesungguhnya. Dia mengaku sebagai Supriyadi, dan
kini berusia 88 tahun.
Namun sampai sekarang pengakuan tersebut belum bisa dibuktikan kebenarannya, meski secara perawakan dan sejumlah saksi membenarkan klaim tersebut.


2. Tan Malaka

   Salah satu sosok pahlawan nasional kita yang terlupakan. Mungkin salah sedikit (atau satu-satunya) sosok pahlawan yang memiliki kisah petualangan dari negara ke negara lain dan menjadi sosok yang paling dicari oleh Belanda dan banyak negara lain. Selain itu, pada masa revolusi kemerdekaan keberadaannya selalu dicari oleh para pejuang pada saat itu (termasuk oleh Bung Karno) karena hobinya melakukan penyamaran untuk menghindari mata-mata musuh, sehingga sosoknya selalu misterius dan tidak banyak yang mengenal dengan pasti seperti apa sosok yang bernama asli Sutan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka itu.
Namun sayangnya keberadaan dari tokoh aliran kiri ini hilang secara misterius dalam pergolakan revolusi kemerdekaan itu. Konon kabarnya Tan Malaka dibunuh pada tanggal 21 Februari 1949 atas perintah Letda Soekotjo dari Batalyon Sikatan, Divisi Brawijaya di daerah Kediri, Jawa Timur. Hingga kini makamnya tidak pernah bisa ditemukan.


3 dan 4. Borobudur dan Gunadarma


Borobudur dan Gunadarma adalah dua nama yang tidak bisa terpisahkan. Dalam sejumlah literatur, Candi Borobudur diarsiteki oleh sekelompok kaum atau sekelompok brahmana yang meletakkan dasar pada sebuah tempat pemujaan nya dan kemudian entah beberapa waktu kemudian (kemungkinan bisa puluhan, ratusan atau malah ribuan) dibuatkan sebuah proyek mega raksasa, pemberian sebuah “kulit” yang katanya dikepalai oleh seorang arsitek bernama Gunadarma.
Sedangkang siapa sebenarnya sekelompok kaum brahmana yang terdahulu tidak diketemukan catatan resmi tentang mereka, kemudian cerita tentang kepala penanggung jawab mega proyek pembuatan “kulit” situs tersebut yaitu Gunadarma juga tidak ada sebuah keterangan resmi mengenainya, bisa jadi kata Gunadarma adalah sebuah kata symbol dan bukan merupakan nama seseorang.
Kalau memang benar Gunadarma yang mengarsiteki pembangunan Candi Borobudur, maka perlu kita acungi jempol (kalo perlu pake empat kaki!) bagaimana Gunadarma melakukan perencanaan yang tepat dengan kondisi teknologi yang pada saat itu belum begitu canggih. Namun sampai saat ini nama Gunadarma dan Borobudur itu sendiri masih menjadi misteri yang belum bisa diungkapkan dengan tuntas.

5. Ki Panji Kusmin
Suatu ketika majalah Sastra, dengan cetakan tahun VI No. 48, Agustus 1968, memuat sebuah cerpen yang berjudul Langit Makin Mendung yang dikarang oleh Ki Panji Kusmin (diduga ini nama samaran). Cerpen ini bercerita tentang Nabi Muhammad yang memohon izin kepada Tuhan untuk menjenguk umatnya. Disertai malaikat Jibril, dengan menumpang Bouraq, Nabi mengunjungi Bumi. Namun Bouroq bertabrakan dengan satelit Sputnik sehingga Nabi serta Malaikat Jibril terlempar dan mendarat di atas Jakarta. Di situ Nabi menyaksikan betapa umatnya telah menjadi umat yang bobrok. Cerpen ini adalah sindiran terhadap laku keagamaan masyarakat luas yang ”menyimpang” pada waktu yang belum jauh berselang dari terjadinya Tragedi 1965.
Namun akibat penerbitan Cerpen yang bikin heboh umat ini, Ki Panji Kusmin dituduh telah melakukan penodaan terhadap agama karena mempersonifikasikan Tuhan, Nabi Muhammad, dan Malaikat Jibril. Tanpa ampun lagi H.B. Jassin selaku penanggung jawab majalah itu dibawa ke pengadilan dan dipaksa untuk mengungkap siapa sebenarnya Ki Panji Kusmin. H.B. Jassin menolak untuk mengungkap jati diri Ki Panji Kusmin. Untuk itu ia dituntut Pengadilan Tinggi Medan dan divonis in absentia berupa kurungan selama satu tahun dan masa percobaan dua tahun.
Dan sampai saat ini pun identitas dari Ki Panji Kusmin tidak terungkap dan dibawa hingga ke liang lahat oleh H.B. Jassin.

6. Imam Sayuti alias Tebo
Suatu hari, pada 1970 hiduplah sepasang suami-istri Fai dan Nasikah di lereng Gunung Watungan, Desa Wuluhan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Fai bekerja sebagai kuli bangunan, istrinya membantu mencari kayu di hutan Ambulu. Masih pengantin baru, konon mereka belum sempat berhubungan suami-istri, Fai pergi ke kota untuk bekerja di proyek. Fai pun pamit untuk jangka waktu lama.
Ternyata, baru tiga hari pamitan, ‘Fai’ pulang lagi menemui Nasikah. (Dipercaya sebagai gendruwo atau makhluk halus. Postur, cara bicara, suara, dan perilakunya persis Fai, sang suami asli). Nah, si gendruwo yang menyamar sebagai Fai ini kemudian menyetubuhi Nasikah.
Nasikah, wanita desa itu, tenang-tenang saja karena menganggap ‘laki-laki’ itu suaminya yang sah. Bulan ketujuh Nasikah hamil, Fai palsu pamit. Datanglah Fai yang asli. Maka gegerlah sudah keluarga baru ini. Untung saja, ulama terkemuka di Ambulu meminta Fai untuk bersabar karena istrinya tidak selingkuh. Ada pesan atau isyarat spiritual yang terjadi dengan istrinya. Lalu, lahirlah bayi penuh rambut di tubuh dengan bintik-bintik merah. Orang tuanya memberi nama Imam Sayuti. Tapi laki-laki kekar ini diberi nama gaib, Tebo, sesuai dengan petunjuk ‘dari langit’. Tebo kemudian diasuh oleh pasangan suami-istri ini layaknya anak mereka sendiri.
Sosok ini cukup menarik perhatian ketika Tebo dititipkan oleh manajer Wahana Misteri (penyelenggara pameran yang berkaitan dengan hal-hal gaib) pada tahun 1990 dan menjadi bintang pameran di sana. Akhirnya kontroversi keberadaan sosok ini merebak.
Tentu suatu hal yang ganjil jika ada makhluk alam lain bisa ’bersetubuh’ dengan manusia dan melahirkan manusia ’gado-gado’. Hingga saat ini belum ada penelitian yang lebih ilmiah untuk membuktikan keberadaan ’makhluk’ ini.

7. Penulis Buku Darmogandhul
Mungkin di antara karya-karya sastra kuno berbahasa Jawa, kitab Darmogandhul adalah salah satu sastra Jawa yang sangat kontroversial. Selain isinya banyak memutarbalikkan ajaran agama tertentu, juga kitab ini sarat dengan sejumlah keganjilan-keganjilan sejarah sebenarnya.
Walaupun menggunakan latar belakang kisah runtuhnya Majapahit dan berdirinya kerajaan Demak Bintara, namun kisah Darmogandhul mencuatkan hal-hal yang tidak masuk akal pada zamannya. Hal ini didapati pada untaian kisah berikut:
… wadya Majapahit ambedili, dene wadya Giri pada pating jengkelang ora kelar nadhahi tibaning mimis, …
Maksudnya: pasukanMajapahit menembak dengan senapan, sedangkan pasukan Giri berguguran akibat tidak kuat menerima timah panas. Apakah zaman itu sudah digunakan senjata api dalam berperang? Hal tersebut tidak mungkin sebab senjata api baru dikenal sejak kedatangan bangsa Eropa ke bumi Nusantara. Darmogandhul ditulis setelah kedatangan bangsa Eropa, bukan pada saat peralihan kekuasaan dari Majapahit ke Demak Bintara.
Lalu siapakah sebenarnya penulis kitab ini? Sampai saat ini belum ada yang bisa menunjukkan secara pasti siapakah pengarang kitab ’ngawur’ ini. Namun dari sejumlah analisis tulisan dan latar belakang sejarah dalam kitab itu, Darmogandhul ditulis pada masa penjajahan Belanda. Penulis Darmogandul bukan orang yang tahu persis sebab-sebab keruntuhan Majapahit yakni Perang Paregreg yang menghancurkan sistem politik dan kekuasaan Majapahit, juga hilangnya pengaruh agama Hindu. Kitab Darmogandhul diduga hanya produk rekayasa sastra Jawa yang dipergunakan untuk kepentingan penjajah Belanda.

sumber: http://fenz-capri.blogspot.com/2010/09/7-orang-paling-misterius-di-indonesia.html

Friday, October 5, 2012

Short Islamic Stories: Change your attitude. Don't complain

If you don't like something change it. If you can't change it, change your attitude. Don't complain. Maya Angelou
Remember: If life happens to deliver a situation to you that you cannot handle, do not attempt to resolve it yourself! Kindly put it in the SFGTD (something for God to do) box. All situations will be resolved, but in God's time, not yours.
Once the matter is placed into the SFGTD box, do not hold onto it by worrying about it. Instead, focus on all the wonderful things that are present in your life now.
If you find yourself stuck in traffic, don't despair. There are people in this world for whom driving is an unheard of privilege.
Should you have a bad day at work; think of the man who has been out of work for years.
Should you despair over a relationship gone bad; think of the person who has never known what it's like to love and be loved in return.
Should you grieve the passing of another weekend; think of the woman in dire straits, working twelve hours a day, seven days a week to feed her children.
Should your car break down, leaving you miles away from assistance; think of the paraplegic who would love the opportunity to take that walk.
Should you notice a new gray hair in the mirror; think of the cancer patient in chemo who wishes she had hair to examine.
Should you find yourself at a loss and pondering what is life all about, asking what is my purpose? Be thankful. There are those who didn't live long enough to get the opportunity.
Should you find yourself the victim of other people's bitterness, ignorance, smallness or insecurities; remember, things could be worse. You could be one of them!
Should you decide to send this to a friend; thank you. You may have touched their life in ways you will never know!

Poems of Imam Shafie (Rahimahullah)

Poems of Imam Shafie (Rahimahullah)

“A friend who does not benefit at the time of hardships,
Is close to an enemy on the scales,
The friend does not remain, during all times,
Nor does the brother, except for consolation.
I searched the days, with all my strengths
for a brother to trust, but my search was fruitless,
The lands and those who live them were barren,
As though its people were not people [I wanted them to be”
“If a man spreads his secret with his own tongue
and blames another… then he is a fool.
If his own breast is too narrow to conceal his own secret,
Then the breast of the one in whom he places it is even narrower.
Part from the days where you used to do as you wish
And restrain your soul when the decree of Allah is ordained
And don’t despair over the events of the past
For none of the events of the dunya were ever meant to remain
And be a man who is firm upon his affairs
And whose character is that of pardoning and nobility
And there is no sadness or happiness that is continuous
Just as there is there is no comfort or pain
If you are a person who is satisfied with what he has
Then you and the owner of all possessions are equal
And upon he who’s open valley death descends upon
Then there is no earth or sky to protect you from it
And the earth of Allah is vast but
When the ordainment of Allah descends even the open valley congests”
 “And from misery is that you love, and (the one) who you love, loves other than you,
or that you want good for a person, and he wants to hurt you”.
I complained to Waki about the weakness of my memory
So he ordered me to abandon disobedience
And informed me that the knowledge is light
And that the light of Allaah is not given to the disobedient”

Let not your tongue mention the shame of another
For you yourself are covered in shame and all men have tongues.
If your eye falls upon the sins of your brother
Shield them and say: “O my eye! All men have eyes!”