Pages

Thursday, January 9, 2014

Bilal Tak Kuasa Meneruskan Adzan

Selalu terharu jika aku mendengar kisah mu ya rasulullah

PADA waktu dhuha di hari Senin 12 Rabi’ul Awal 11 H (hari wafatnya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam) masuklah putri beliau Fathimah radhiyallahu anha ke dalam kamar Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, lalu dia menangis saat masuk kamar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam. Dia menangis karena biasanya setiap kali dia masuk menemui Rasullullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, beliau berdiri dan menciumnya di antara kedua matanya, akan tetapi sekarang beliau tidak mampu berdiri untuknya. Maka Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda kepadanya: ”Mendekatlah kemari wahai Fathimah.” Beliaupun membisikkan sesuatu di telinganya, maka dia pun menangis. Kemudian beliau bersabda lagi untuk kedua kalinya:” Mendekatlah kemari wahai Fathimah.” Beliaupun membisikkan sesuatu sekali lagi, maka diapun tertawa.

Maka setelah kematian Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, mereka bertanya kepada Fathimah : “Apa yg telah dibisikkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam kepadamu sehingga engkau menangis, dan apa pula yang beliau bisikkan hingga engkau tertawa?” Fathimah berkata: ”Pertama kalinya beliau berkata kepadaku: ”Wahai Fathimah, aku akan meninggal malam ini.” Maka akupun menangis. Maka saat beliau mendapati tangisanku beliau kembali berkata kepadaku:” Engkau wahai Fathimah, adalah keluargaku yg pertama kali akan bertemu denganku.” Maka akupun tertawa.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam memanggil Hasan dan Husain, beliau mencium keduanya dan berwasiat kebaikan kepada keduanya. Lalu Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam memanggil semua istrinya, menasehati dan mengingatkan mereka. Beliau berwasiat kepada seluruh manusia yang hadir agar menjaga shalat. Beliau mengulang-ulang wasiat itu.

Lalu rasa sakitpun terasa semakin berat, maka beliau bersabda:” Keluarkanlah siapa saja dari rumahku.” Beliau bersabda:” Mendekatlah kepadaku wahai ‘Aisyah!” Beliaupun tidur di dada istri beliau ‘Aisyah radhiyallahu anha. ‘Aisyah berkata:” Beliau mengangkat tangan beliau seraya bersabda:” Bahkan Ar-Rafiqul A’la bahkan Ar-Rafiqul A’la.” Maka diketahuilah bahwa disela-sela ucapan beliau, beliau disuruh memilih diantara kehidupan dunia atau Ar-Rafiqul A’la.

Masuklah malaikat Jibril alaihis salam menemui Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam seraya berkata:” Malaikat maut ada di pintu, meminta izin untuk menemuimu, dan dia tidak pernah meminta izin kepada seorangpun sebelummu.” Maka beliau berkata kepadanya:” Izinkan untuknya wahai Jibril.” Masuklah malaikat Maut seraya berkata:” Assalamu’alaika wahai Rasulullah. Allah telah mengutusku untuk memberikan pilihan kepadamu antara tetap tinggal di dunia atau bertemu dengan Allah di Akhirat.” Maka Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:” Bahkan aku memilih Ar-Rafiqul A’la (Teman yang tertinggi), bahkan aku memilih Ar-Rafiqul A’la, bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah yaitu :para nabi, para shiddiqiin, orang-orang yg mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah rafiq (teman) yang sebaik-baiknya.”

‘Aisyah menuturkan bahwa sebelum Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam wafat, ketika beliau bersandar pada dadanya, dan dia mendengarkan beliau secara seksama, beliau berdo’a:

“Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku dan susulkan aku pada ar-rafiq al-a’la. Ya Allah (aku minta) ar-rafiq al-a’la, Ya Allah (aku minta) ar-rafiq al-a’la.” Berdirilah malaikat Maut disisi kepala Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam- sebagaimana dia berdiri di sisi kepala salah seorang diantara kita- dan berkata:” Wahai roh yang bagus, roh Muhammad ibn Abdillah, keluarlah menuju keridhaan Allah, dan menuju Rabb yang ridha dan tidak murka.”

Sayyidah ‘Aisyah berkata:”Maka jatuhlah tangan Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, dan kepala beliau menjadi berat di atas dadaku, dan sungguh aku telah tahu bahwa beliau telah wafat.” Dia berkata:”Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, tidak ada yang kuperbuat selain keluar dari kamarku menuju masjid, yang disana ada para sahabat, dan kukatakan:” Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat.” Maka mengalirlah tangisan di dalam masjid. Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu terduduk karena beratnya kabar tersebut, ‘Ustman bin Affan radhiyallahu anhu seperti anak kecil menggerakkan tangannya ke kanan dan kekiri. Adapun Umar bin al-Khaththab radhiyallahu anhu berkata:” Jika ada seseorang yang mengatakan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam telah meninggal, akan kupotong kepalanya dengan pedangku, beliau hanya pergi untuk menemui Rabb-Nya sebagaimana Musa alaihis salam pergi untuk menemui Rabb-Nya.” Adapun orang yg paling tegar adalah Abu Bakar radhiyallahu anhu, dia masuk kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, memeluk beliau dan berkata:”Wahai sahabatku, wahai kekasihku, wahai bapakku.” Kemudian dia mencium Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dan berkata : ”Anda mulia dalam hidup dan dalam keadaan mati.”

Keluarlah Abu Bakar menemui manusia dan berkata:” Barangsiapa menyembah Muhammad, maka Muhammad sekarang telah wafat, dan barangsiapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah kekal, hidup, dan tidak akan mati.” Maka akupun keluar dan menangis, aku mencari tempat untuk menyendiri dan aku menangis sendiri.”

Inna lillahi wainna ilaihi raji’un, telah berpulang ke rahmat Allah orang yang paling mulia, orang yg paling kita cintai pada waktu dhuha ketika memanas di hari Senin 12 Rabiul Awal 11 H tepat pada usia 63 tahun lebih 4 hari. semoga shalawat dan salam selalu tercurah untuk Nabi kiat tercinta Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.

Langit Madinah kala itu mendung. Bukan mendung biasa, tetapi mendung yang kental dengan kesuraman dan kesedihan. Seluruh manusia bersedih, burung-burung enggan berkicau, daun dan mayang kurma enggan melambai, angin enggan berhembus, bahkan matahari enggan nampak. Seakan-akan seluruh alam menangis, kehilangan sosok manusia yang diutus sebagai rahmat sekalian alam. Di salah satu sudut Masjid Nabawi, sesosok pria yang legam kulitnya menangis tanpa bisa menahan tangisnya.

Waktu shalat telah tiba.

Bilal bin Rabah, pria legam itu, beranjak menunaikan tugasnya yang biasa: mengumandangkan adzan.

“Allahu Akbar, Allahu Akbar…”

Suara beningnya yang indah nan lantang terdengar di seantero Madinah. Penduduk Madinah beranjak menuju masjid. Masih dalam kesedihan, sadar bahwa pria yang selama ini mengimami mereka tak akan pernah muncul lagi dari biliknya di sisi masjid.

“Asyhadu anla ilaha illallah, Asyhadu anla ilaha ilallah….”

Suara bening itu kini bergetar. Penduduk Madinah bertanya-tanya, ada apa gerangan. Jamaah yang sudah berkumpul di masjid melihat tangan pria legam itu bergetar tak beraturan.

“Asy…hadu.. an..na.. M..Mu..mu..hammmad…”

Suara bening itu tak lagi terdengar jelas. Kini tak hanya tangan Bilal yang bergetar hebat, seluruh tubuhnya gemetar tak beraturan, seakan-akan ia tak sanggup berdiri dan bisa roboh kapanpun juga. Wajahnya sembab. Air matanya mengalir deras, tidak terkontrol. Air matanya membasahi seluruh kelopak, pipi, dagu, hingga jenggot. Tanah tempat ia berdiri kini dipenuhi oleh bercak-bercak bekas air matanya yang jatuh ke bumi. Seperti tanah yang habis di siram rintik-rintik air hujan.

Ia mencoba mengulang kalimat adzannya yang terputus. Salah satu kalimat dari dua kalimat syahadat. Kalimat persaksian bahwa Muhammad bin Abdullah adalah Rasul ALLAH.

“Asy…ha..du. .annna…”

Kali ini ia tak bisa meneruskan lebih jauh.

Tubuhnya mulai limbung.

Sahabat yang tanggap menghampirinya, memeluknya dan meneruskan adzan yang terpotong.

Saat itu tak hanya Bilal yang menangis, tapi seluruh jamaah yang berkumpul di Masjid Nabawi, bahkan yang tidak berada di masjid ikut menangis. Mereka semua merasakan kepedihan ditinggal Kekasih ALLAH untuk selama-lamanya. Semua menangis, tapi tidak seperti Bilal.

Tangis Bilal lebih deras dari semua penduduk Madinah. Tak ada yang tahu persis kenapa Bilal seperti itu, tapi Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu anhu tahu.

Ia pun membebastugaskan Bilal dari tugas mengumandangkan adzan. Saat mengumandangkan adzan, tiba-tiba kenangannya bersama Rasulullah shalallahu alaihi wasallam berkelabat tanpa ia bisa membendungnya. Ia teringat bagaimana Rasulullah shalallahu alaihi wasallam memuliakannya di saat ia selalu terhina, hanya karena ia budak dari Afrika. Ia teringat bagaimana Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menjodohkannya. Saat itu Rasulullah meyakinkan keluarga mempelai wanita dengan berkata, “Bilal adalah pasangan dari surga, nikahkanlah saudari perempuanmu dengannya”.

Pria legam itu terenyuh mendengar sanjungan Sang Nabi akan dirinya, seorang pria berkulit hitam, tidak tampan, dan mantan budak.

Kenangan-kenangan akan sikap Rasul yang begitu lembut pada dirinya berkejar-kejaran saat ia mengumandangkan adzan. Ingatan akan sabda Rasul, “Bilal, istirahatkanlah kami dengan shalat.” lalu ia pun beranjak adzan, muncul begitu saja tanpa ia bisa dibendung.

Kini tak ada lagi suara lembut yang meminta istirahat dengan shalat. Bilal pun teringat bahwa ia biasanya pergi menuju bilik Nabi yang berdampingan dengan Masjid Nabawi setiap mendekati waktu shalat. Di depan pintu bilik Rasul, Bilal berkata, “Saatnya untuk shalat, saatnya untuk meraih kemenangan. Wahai Rasulullah, saatnya untuk shalat.”

Kini tak ada lagi pria mulia di balik bilik itu yang akan keluar dengan wajah yang ramah dan penuh rasa terima kasih karena sudah diingatkan akan waktu shalat. Bilal teringat, saat shalat ‘Ied dan shalat Istisqa’ ia selalu berjalan di depan. Rasulullah dengan tombak di tangan menuju tempat diselenggarakan shalat. Salah satu dari tiga tombak pemberian Raja Habasyah kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Satu diberikan Rasul kepada Umar bin Khattab, satu untuk dirinya sendiri, dan satu ia berikan kepada Bilal. Kini hanya tombak itu saja yang masih ada, tanpa diiringi pria mulia yang memberikannya tombak tersebut. Hati Bilal makin perih. Seluruh kenangan itu bertumpuk-tumpuk, membuncah bercampur dengan rasa rindu dan cinta yang sangat pada diri Bilal. Bilal sudah tidak tahan lagi. Ia tidak sanggup lagi untuk mengumandangkan adzan.

Abu Bakar tahu akan perasaan Bilal. Saat Bilal meminta izin untuk tidak mengumandankan adzan lagi, beliau mengizinkannya. Saat Bilal meminta izin untuk meninggalkan Madinah, Abu Bakar kembali mengizinkan. Bagi Bilal, setiap sudut kota Madinah akan selalu membangkitkan kenangan akan Rasul, dan itu akan semakin membuat dirinya merana karena rindu. Ia memutuskan meninggalkan kota itu. Ia pergi ke Damaskus bergabung dengan mujahidin di sana. Madinah semakin berduka. Setelah ditinggal al-Musthafa, kini mereka ditinggal pria legam mantan budak tetapi memiliki hati secemerlang cermin.

Awalnya, ash-Shiddiq merasa ragu untuk mengabulkan permohonan Bilal sekaligus mengizinkannya keluar dari kota Madinah, namun Bilal mendesaknya seraya berkata, “Jika dulu engkau membeliku untuk kepentingan dirimu sendiri, maka engkau berhak menahanku, tapi jika engkau telah memerdekakanku karena Allah, maka biarkanlah aku bebas menuju kepada-Nya.”

Abu Bakar menjawab, “Demi Allah, aku benar-benar membelimu untuk Allah, dan aku memerdekakanmu juga karena Allah.”

Bilal menyahut, “Kalau begitu, aku tidak akan pernah mengumandangkan azan untuk siapa pun setelah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam wafat.”

Abu Bakar menjawab, “Baiklah, aku mengabulkannya.” Bilal pergi meninggalkan Madinah bersama pasukan pertama yang dikirim oleh Abu Bakar. Ia tinggal di daerah Darayya yang terletak tidak jauh dari kota Damaskus. Bilal benar-benar tidak mau mengumandangkan adzan hingga kedatangan Umar ibnul Khaththab ke wilayah Syam, yang kembali bertemu dengan Bilal Radhiallahu ‘anhu setelah terpisah cukup lama.

Jazirah Arab kembali berduka. Kini sahabat terdekat Muhammad shalallahu alaihi wasallam, khalifah pertama, menyusulnya ke pangkuan Ilahi. Pria yang bergelar Al-Furqan menjadi penggantinya. Umat Muslim menaruh harapan yang besar kepadanya. Umar bin Khattab berangkat ke Damaskus, Syria. Tujuannya hanya satu, menemui Bilal dan membujuknya untuk mengumandangkan adzan kembali. Setelah dua tahun yang melelahkan; berperang melawan pembangkang zakat, berperang dengan mereka yang mengaku Nabi, dan berupaya menjaga keutuhan umat; Umar berupaya menyatukan umat dan menyemangati mereka yang mulai lelah akan pertikaian. Umar berupaya mengumpulkan semua muslim ke masjid untuk bersama-sama merengkuh kekuatan dari Yang Maha Kuat. Sekaligus kembali menguatkan cinta mereka kepada Rasul-Nya.

Umar membujuk Bilal untuk kembali mengumandangkan adzan. Bilal menolak, tetapi bukan Umar namanya jika khalifah kedua tersebut mudah menyerah. Ia kembali membujuk dan membujuk.

“Hanya sekali”, bujuk Umar. “Ini semua untuk umat. Umat yang dicintai Muhammad, umat yang dipanggil Muhammad saat sakaratul mautnya. Begitu besar cintamu kepada Muhammad, maka tidakkah engkau cinta pada umat yang dicintai Muhammad?” Bilal tersentuh. Ia menyetujui untuk kembali mengumandangkan adzan. Hanya sekali, saat waktu Subuh..

Hari saat Bilal akan mengumandangkan adzan pun tiba.

Berita tersebut sudah tersiar ke seantero negeri. Ratusan hingga ribuan kaum muslimin memadati masjid demi mendengar kembali suara bening yang legendaris itu.

“Allahu Akbar, Allahu Akbar…”

“Asyhadu anla ilaha illallah, Asyhadu anla ilaha illallah…”

“Asyhadu anna Muhammadarrasulullah…”



Sampai di sini Bilal berhasil menguatkan dirinya. Kumandang adzan kali itu beresonansi dengan kerinduan Bilal akan Sang Rasul, menghasilkan senandung yang indah lebih indah dari karya maestro komposer ternama masa modern mana pun jua. Kumandang adzan itu begitu menyentuh hati, merasuk ke dalam jiwa, dan membetot urat kerinduan akan Sang Rasul. Seluruh yang hadir dan mendengarnya menangis secara spontan.

“Asyhadu anna Muhammadarrasulullah…”

Kini getaran resonansinya semakin kuat. Menghanyutkan Bilal dan para jamaah di kolam rindu yang tak berujung. Tangis rindu semakin menjadi-jadi. Bumi Arab kala itu kembali basah akan air mata.

“Hayya ‘alash-shalah, hayya ‘alash-shalah…”

Tak ada yang tak mendengar seruan itu kecuali ia berangkat menuju masjid.

“Hayya `alal-falah, hayya `alal-falah…”

Seruan akan kebangkitan dan harapan berkumandang. Optimisme dan harapan kaum muslimin meningkat dan membuncah.

“Allahu Akbar, Allahu Akbar…”

Allah-lah yang Maha Besar, Maha Perkasa dan Maha Berkehendak. Masihkah kau takut kepada selain-Nya? Masihkah kau berani menenetang perintah-Nya?

“La ilaha illallah…”

Tiada tuhan selain ALLAH. Jika engkau menuhankan Muhammad, ketahuilah bahwa ia telah wafat. ALLAH Maha Hidup dan tak akan pernah mati.

sumber : klik 

note :
Tangisan Bilal adalah tangisan yang penuh makna. Betapa ia menangis karena ditinggal orang yang dikashinya, Rasulullah saw, karena beliaulah yang mengangkat derajat kemanusiaan hamba sahaya menjadi terhormat bukan hanya di sisi manusa saja melainkan derajat yang mulia di sisi-Nya. Pertanyaannya, pedulikah atau menangiskah atau hanya berdiam dirikah kita, jika hak-hak Allah yang mesti kita tegakkan lalu dilecehkan bahkan dihina oleh musuh-musuh Allah?

Terompet Malaikat Israfil


Letak Terompet Malaikat Israfil Berhasil Ditemukan Oleh Ilmuwan




“Sebelum kiamat datang, apa yang sekarang di lakukan oleh malaikat Israfil?” Mungkin yang ada di benak kita malaikat Israfil itu seperti sesosok seniman yang asyik mengelap terompet kecilnya sebelum tampil diatas panggung.

Sebenarnya seperti apa sih terompetnya atau yang biasa juga dikenal dengan sangkakala malaikat Israfil itu?

Sekitar enam tahun silam sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner dari Universitas Ulm, Jerman melakukan observasi terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta raya ini sebab prediksi yang umum selama ini mengatakan bahwa alam semesta berbentuk bulat bundar atau prediksi lain menyebutkan bentuknya datar saja.

Menggunakan sebuah peralatan canggih milik NASA yang bernama “Wilkinson Microwave Anisotropy Prob” (WMAP), mereka mendapatkan sebuah kesimpulan yang sangat mencengangkan karena menurut hasil penelitian tersebut alam semesta ini ternyata berbentuk seperti terompet.

Di mana pada bagian ujung belakang terompet (alam semesta) merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati (unobservable), sedang bagian depan, di mana bumi dan seluruh sistem tata surya berada merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati (observable) Bentuk Alam Semesta Di dalam kitab Tanbihul Ghofilin Jilid 1 hal. 60 ada sebuah hadits panjang yang menceritakan tentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat menarik untuk dicermati.

Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah saw bersabda :“Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah".

Saya bertanya : “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?” Jawab Rasulullah : “Bagaikan tanduk dari cahaya”.

Saya tanya : “Bagaimana besarnya?” Jawab Rasulullah : “Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali.

Pertama : Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan).

Kedua : Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan).

Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan). ” (HR. Bukhari Muslim)

Dalam hadits di atas disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat Isrofil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. Bentuk laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet orang – orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk.

Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi/ mencakup seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghoib) dan bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah). Atau dengan kata lain, bulatan terompet malaikat Isrofil itu melingkar membentang dari alam nyata hingga alam ghoib. Subhanallah..

Belajar dari Khalid bin Walid & Shalahuddin Al Ayyubi


Siapa yang tidak kenal Abu Sulaiman? Mungkin Kita tidak begitu familiar, karena memang dia lebih terkenal dengan nama aslinya, Khalid Bin Walid. Rasulullah memberinya gelar “Sang Pedang Allah”. Namanya begitu menyejarah dalam kitab-kitab sirah. Pernah hampir mencelakakan bahkan membunuh Rasulullah dalam Perang Uhud, tapi juga memberikan kontribusi luar biasa dalam memenangkan Islam di berbagai pertempuran setelah ia mengucapkan syahadat.

Mari kita tengok sejenak satu fragmen dalam kisah fathul makkah.



“Hadzal yaum, yaumul marhamah. Hari ini, hari kasih sayang”, kata Rasulullah mengingatkan para sahabatnya tentang kondisi fathul makkah tersebut. Tidak boleh ada pertumpahan darah sedikitpun dalam pembebasan Kota Makkah.

Tapi apa yang terjadi? Khalid bin Walid yang ditugasi memimpin pasukan berkuda dari arah bawah kota, bertemu dengan orang-orang yang memang dari dulu paling benci terhadap Rasulullah. Perintah Rasulullah tidak lagi diindahkan, dan pertumpahan darah pun tak terelakkan. Beberapa orang terbunuh dalam peristiwa itu.
“Sudah takdir Allaoh”, begitu kira-kira jawaban Khalid bin Walid ketika ditegur Rasulullah.
Ternyata delapan bulan masuk Islam belum cukup untuk mengajari Khalid tentang konsep takdir dan tentang penafsiran julukan yang diberikan Rasulullah.

Sekarang mari kita berpindah ke catatan berikutnya. Peristiwa Bani Jadzimah, begitu para ahli sejarah menuliskan.

Khalid bin Walid diutus Rasulullah ke perkampungan Bani Jadzimah, sebagai da’i, bukan panglima perang. Tentu misinya bukan untuk berperang, melainkan berdakwah.
Melihat kedatangan Khalid, penduduk Bani Jadzimah menghunuskan pedang mereka, khawatir terhadap keagresifan Khalid.
“Letakkan senjata kalian, karena saat ini semua orang telah masuk Islam.”, kata Khalid, dan mereka menurutinya.
Tapi ketika semua orang telah meletakkan senjatanya, Khalid memerintahkan agar mereka ditangkap, kemudian dibantai. Dan terbunuhlah sebagian besar di antara mereka.

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlepas diri kepadaMu dari apa yang dilakukan Khalid bin Walid.”, kata Rasulullah berlinang air mata setelah mendengar tindakan di luar batas dari Khalid bin Walid.
Maka Rosululloh memerintahkan Ali bin Abi Thalib untuk membayarkan tebusan atas semua kerugian jiwa dan harta, sampai tidak ada yang terlewat sedikitpun.

Dan ketika Khalid bin Walid mendebat Abdurrahman bin Auf yang mencoba menegur Khalid dalam insiden itu, Rasulullah memberikan teguran sangat keras terhadap Khalid.
“Tahan dirimu wahai Khalid! Jangan kau cela sahabat-sahabatku! Demi Allah, andaikan kau memiliki emas seberat Gunung Uhud, lalu kau infakkan semua di jalan Allah, itu tidak akan bisa menyamai satu genggam kurma atau setengah genggam kurma yang mereka infakkan!”

Dan Khalid pun sadar, ia tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan para sahabat yang dari awal masuk Islam, yang berdarah-darah membela risalah kenabian, yang rela meninggalkan semuanya demi perintah hijrah ke Madinah. Sedangkan ia hanyalah orang yang justru pernah hendak mencelakakan Rasulullah di Gunung Uhud.
Yusuf yang Menyejarah 
Tampangnya perlente, gagah, sekaligus anggun. Hobinya bermain bola, bertamasya naik kuda, juga bersyair. Khas anak manja dengan kehidupan penuh dengan kemewahan. 
“Demi Allah, bahkan kalaupun seluruh kerajaan Mesir diberikan kepadaku, aku takkan berangkat!”, katanya ketika Sultan Nuruddin Mahmud Zanki memerintahkannya untuk turut serta berperang menemani sang paman, Asaduddin Syirkuh, mempertahanan Mesir dari serbuan Almaric, Raja Yerusalem di tahun 1164. 
Ia merasa, berperang bukanlah bidangnya, apalagi hobinya. Yang cocok untuk dirinya adalah bersenang-senang, dan hidup dalam ketenangan. Hedonis mungkin kalau orang sekarang bilang. 
Tapi entah kenapa, ia berangkat juga ke medan jihad. Dan bayangannya tentang peperangan seketika berubah ketika ia bersama-sama para mujahidin berjuang mempertahankan Mesir waktu itu. Kenikmatan ukhuwah, kenikmatan perjuangan, begitu menggelorakan gairahnya dan memunculkan bakat terpendamnya dalam seni peperangan. Sampai akhirnya ia bisa membebaskan Al Quds, kiblat pertama ummat Islam, dari penjajah salib. Hingga sejarah mencatat harum namanya sebagai seorang ksatria besar yang pemaaf. 
Yusuf ini bukanlah Nabiyullah ‘alaihisslaam, melainkan pejuang besar yang dunia mengenalnya dengan nama, Shalahuddin Al Ayyubi. 
Banyak mutiara-mutiara hikmah yang berkilauan di antara nama besar pahlawan Islam. 
----
Dua kisah di atas, terserah Anda mau mengambil hikmah di sebelah manapun. Tapi ijinkan saya untuk menukil sedikit hikmah, tentu dengan keterbatasan yang saya miliki. 
Pertama, tentang shibghoh Allah. 
Tentu kita sepakat bahwa Islam mampu merubah pribadi lembek menjadi pejuang, seorang pengecut menjadi pahlawan. Dan seharusnya, dalam tataran agak lebih khusus, kita juga sepakat bahwa tarbiyah seharusnya juga bisa merubah seseorang. Maka keberingasan Khalid bin Walid bisa diarahkan hanya untuk hal-hal yang memang perlu diluruskan dengan kekerasan. 
Kedua, tentang proses.  
Khalid bin Walid memang menorehkan prestasi ketika Perang Mu’tah. Menghancurkan ratusan ribu musuh, bahkan hingga berganti pedang 13 kali. Tapi ternyata dirinya tidak cukup “cerdas” untuk segera paham tentang konsep Islam, tentang konsep takdir, tentang konsep ketaatan, dan mungkin juga tentang konsep ‘bagaimana menerima penghargaan yang tinggi dari Rosululloh’. 
Delapan bulan dalam tarbiyah Islam belum cukup untuk mengendalikan sifat agresifnya dan pendendamnya. 
Sedangkan Shalahuddin Al Ayyubi, dilahirkan dalam keluarga Islam. Tapi kondisi kesehariannya tidak cukup untuk menjadikannya sosok pejuang sejati. Sampai dia berhasil melewati semua itu, dengan proses pemaksaan. 
Ketiga, tentang komunitas.  
Kita lihat, dua tokoh besar itu ternyata membutuhkan orang lain untuk meluruskan mereka. Awal keIslaman Khalid belum mampu memberikan kefahaman yang cukup kepada dirinya sehingga harus dinasehati oleh beberapa sahabat dan Rasulullah. Dan Salahuddin Al Ayyubi ketika menghadapi peperangan pertamanya, juga harus dipaksa turun ke medan jihad oleh ayahnya sendiri. Dan komunitas itu akan menjadi penting sebelum akhirnya sang mujahid bisa mandiri, melesat menjadi anak panah yang meninggalkan busur-busur komunitasnya. 
Keempat, tentang kesempatan.  
Khalid telah melakukan kesalahan besar, dan para sahabatpun mencela dan mengolok-olok dirinya karena kesalahan yang diluar batas itu. Tapi apa kata Rasulullah? 
“Jangan lagi kalian mencela Khalid, sesungguhnya dia adalah satu pedang dari pedang Allah yang dihunusnya kepada kaum musyrikin.” 
Ya, memang ada catatan dalam diri Khalid. Tapi Rasulullah lebih senang memikirkan bagaimana memaksimalkan potensi kebaikan dalam diri Khalid. Maka gelar 'Sang Pedang Allah' pun tidak pernah dicabut. Dan Khalid berhasil belajar dari pengalaman itu. Hingga kedalaman pemahamannya akan makna perjuangan mengantarkannya pada kalimat, “Satu malam yang dingin berjaga dalam perang, lebih aku cintai daripada bermalam pertama dengan gadis perawan” 
Dan kesempatan itu pulalah yang merubah seorang Yusuf menjadi Shalahuddin Al Ayyubi. 
Melengkapi dari point yg keempat, terkadang kita sering 'terjebak' dengan 'catatan' atau sesuatu yang 'negatif' tentang seseorang, tanpa mau melihat potensi sisi kebaikan dan keutamaan orang tersebut. Kita disibukkan membahas 'catatan' tadi, sehingga tak tersedia waktu untuk berusaha menggali potensi & kompetensi yg dimililki seseorang…. 
Semoga kita bisa meniru apa yang dicontohkan oleh Rasulullah… 
Wallahu a'lam....sumber klik

SEDIKIT HIKMAH DARI IBADAH HAJI

IHRAM HAJI MERUPAKAN PENGAGUNGAN KEPADA Raja yang menyatakan hak, menyatakan keesaan hanya milikNya dan menundukkan syetan beserta golongannya.



Apabila orang yang melaksanakan ibadah haji ingin mengunjungi rumah (ka’bah ) Tuhannya,  sang Pencipta dan Pemberi rezekinya, maka dia harus meninggalkan seluruh urusan dunia. Dia juga harus terbebas dari semua pakaian kecuali pakaian ihram, agar dia selalu ingat- dengan pakaian ihram itu akan kematian.

Di antara sikap mengagungkan Tuhan Yang Maha Agung adalah mengunjunginya dengan kepala terbuka, pakaian  kusut dan berdebu agar tampak kefakiran, kelemahan, kehinaan ketidak berdayaan dan kesusahannya.

Di antara sikap mengagungkan Tuhan Yang Maha Agung adalah; datang kepadaNya dengan hati yang bersih, khusyu ‘, merasa hina, tunduk dan tenang agar keagungan dan kekuasaan tetap milik Allah Tuhan semesta Alam.

Orang fakir yang tidak memiliki satu dinar pun dan orang kaya yang memiliki seribu dinar, semuanya berihram. Seorang raja yang mempunyai  banyak pengawal dan harta sama seperti orang yang tidak punya dan papa, agar keagungan, kesempurnaan, kemuliaan, keindahan, kemurahan dan kekuasaan seluruhnya awal dan akhirnya banyak dan sedikitnya samar dan tampaknya hanya milik Allah Tuhan Semesta Alam.

Apakah engkau pernah melihat pakaian yang lebih  indah dari pakaian ihram? Apakah engkau pernah menyaksikan kepala yang lebih bagus dari kepala orang-orang yang bercukur?

Apakah engkau pernah mendengar suara yang lebih merdu daripada suara orang-orang yang mengucap talbiyah? Apakah engkau pernah memandang gerak merayap yang lebih mulia daripada gerak merayapnya orang-orang yang melakukan thawaf ?

Apakah engkau pernah melihat air mata yang lebih jujur daripada air matanya orang-orang yang khusyu? Apakah engkau pernah mendengar isakan tangis yang lebih jujur daripada isakan tangis orang-orang yangbertaubat? Dan apakah engkau pernah melihat kantuk yang lebih nyaman daripada kantuknya orang-orang yang bertahajud?

Keletihan dalam ridhaNya merupakan sebuah kelezatan. Usaha dipelataran Nya adalah keberuntungan. Merasakan sakit karenaNya menyejukkan. Begadang dengan kitab Nya merupakan kebahagiaan. Lapar dalam taat pada-Nya merupakan harta melimpah. Dan terbunuh di jalan-Nya merupakan kemuliaan.

Allah memerintahkan Al Khalil Ibrahim As agar membangun rumah untukNya (tempat untuk menyebut namaNya) di atas tanah yang tandus lagi gersang. Lalu setelah itu kerinduan membawa manusia untuk mendatangi rumah sang Kekasih; hingga karena begitu cintanya tali jantung terputus, kaki-kaki pecah dan membengkak dalam usaha mendatanginya, bahu-bahu saling berdesakan untuk mendekati rumah-Nya, suara bergemuruh menyerukan talbiyah, dan orang-orang berjejal dalam perjamuan-Nya. Semua orang sama dalam pelayanannya dan semua jiwa ciut karena takut kepada-Nya.

Talbiyah adalah pernyataan atas keesaan-Nya , pengecaman atas penyembahan berhala, dan membangkitkan semangat manusia.

Thawaf adalah mengelilingi rumah Sang Maha Raja dan selalu terpaut dengan rumat Dzat Yang Maha Mengadakan dan Maha Terpuji, serta berkelliling di sekitar simbol kesucian, kebersihan dan ketinggian.

Sa’i adalah meneladani ibu (siti Hajar) memperbaharui kerinduan dan menampakkan kecintaan

Melempar jumrah adalah melempar musuh, menghancurkan khurafat , mengalah kan kebatilan dan menghancurkan kebohongan.

Wuquf di Padang Arafah adalah persiapan untuk pertemuan akbar (lebih besar) dan bersiap sedia untuk kepergian yang pasti terjadi, merupakan momen pengaduan hamba yang lemah kepada Yang Maha Kuat , yang fakir kepada yang Maha Kaya, Yang lemah kepada Yang Maha Perkasa. Juga moment pemaparan dosa kepada Yang Maha Pemurah dan pemaparan segala apa yang tersebunyi kepada Yang Maha Mengetahui secara ghaib.

Semua suara dengan bermacam-macam bahasa  dan dialek mengajukan segenap hajat kepada-Nya . Dia mengetahui hajat (keperluan), permintaan dan permohonan mereka, maka dia pun mewujudkan semua itu sementara perbendaharaanNya tetap seperti sedia kala, tidak berkurang sedikitpun karena pemberian karunia itu, serta tidak terpengaruh dengan banyaknya kedermawanan dan kemurahan-Nya.

Apa yang dari sisimu akan  lenyap, dan apa yang ada disisi Allah adalah kekal ‘ Qs. An Nahl :96)

sumber :

Habib Alfathin

Tuesday, January 7, 2014

HUKUM BERGURU PADA INTERNET

HUKUM BERGURU PADA INTERNET

Zaman globalisasi sudah tidak terhindari lagi. Globalisasi seolah meruntuhkan tembok pemisah ruang dan waktu. Sehingga kejadian di belahan bumi utara bisa diterima beberapa detik dibelahan bumi selatan. Begitulah karakter globalisasi yang cenderung merusak berbagai pelanggeran, termasuk di dalamnya juga berbagai pelanggaran keagamaan. Sehingga di zaman globalisasi ini susah sekali membedakan antara alim (orang yang mengerti) dan jahil (orang yang tidak mengerti), antara faqih dan bukan faqih, antara mufassir (ahli tafsir) dan mengaku-ngaku ahli tafsir.

Demikianlah keadaannya, berbagai informasi dan pengetahuan dengan mudah dapat diakses di dunia cyber (internet). Bahkan yang memperparah keadaan adalah banyaknya orang yang menjadikan dunia maya (internet)sebagai seorang guru tempat bertanya dan mencari tahu. Dan celakanya dari guru (dunia maya) inilah mereka lalu menyebarkan apa yang di dapatnya kepada murid-muridnya. Sungguh mereka ini adalah kelompok yang sesat dan menyesatkan.

Memang, tidak semua yg ada di internet adalah tidak benar. Banyak sekali kebenaran yang terserak di sana, akan tetapi kebenaran itu belum teruji dan masih perlu diferifikasi lebih lanjut. Karena bagaimanapun internet bukanlah guru yang memiliki sanad yang jelas, bahkan internet sering menjadi penyebar hal-hal negative. Alih-laih membawa berkah, internet banyak sekali memberi musibah. Bagaimana bisa menjadikan seorang yang menyebabkan musibah sebagai seorang guru? Sungguh terlalu.

Oleh karena itu, keberadaan globalisasi dan internet yang tidak dapat dihindarkan harus diposisikan yang benar dan memberi manfaat. Sebagaimana pisau di tangan tukang masak bukan di tangan preman.  Demikianlah yang dilakukan oleh Rasulullah saw. yang berguru langsung kepada Jibril. Demikianlah tuntunan agama yang baik sebagaimana dilanutnkan dalam sya’ir:

ومن يأخذ العلم من شيخ مشافهة # يكن عن الزيغ والتصحيف فى حرم
ومن يكن أخذا للعلم من صحف # فعلمـــه عند أهــــــــل العلم كالعدم
Barangsiapa yang mengambil ilmu dari seorang guru dengan musyafahah (berhadap-hadapan langsung), niscaya terpeliharalah ia dari pada tergelincir dan jeliru. Dan barangsiapa mengambil ilmu dari buku-buku (apalagi internet), maka pengetahuannya menurut penilaian ahli ilmu adalah nihil semata.

Demikianlah seharusnya memposisikan internet sebagai media yang harus dikonfirmasi kembali berbagi informasi di dalamnya. Tidaklah layak langsung ditelan mentah2, tetapi harus dimasak lebih dahulu.

Sayang sekali, banyak sekali orang terlalu tinggi ego dalam dirinya sehingga malu bertanya dan enggan mengakui orang lain sebagai gurunya yang lebih tahu. Jika sudah demikian maka percuma berbagai nasehat, karena keinkarannya lebih kuat dari pada keinginan untuk belajar.

المنكر لايفيده التطويل ولو تليت عليه التوراة والانجيل
Tidaklah berguna berpanjang keterangan dan kalam bagi orang yang relah inkar, walaupun dibacakan padanya taurat dan injil..

sumber : klik 

Berbicara Agama

Berbicara Agama


Berbicara Agama , Keadilan dan Kemunafikan serta kebenaran mari kita introspeksi diri dan berani dengan jujur berkata dengan lantang menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini :

1. Siapakah yang senantiasa memaksakan kehendaknya memeluk agama ??? Islam atau Kristen atau agama lainnya.
2. Siapakah yang selalu melanggar perijinan didalam membuat tempat ibadah bahkan tanpa ijinpun tetap membangun dan memakai lahan fasum untuk membangunnya ????

3. Siapakah yang terbanyak menjadi pelacur , preman , koruptor dllnya yang merusak moral bangsa ????????
4. Ormas manakah yang senantiasa mengganggu keamanan dan kerukunan serta kedamaian dimasyarakat
5. Komunitas manakah yang senantiasa dengan ikhlas mau memberikan pertolongan tanpa pamrih membantu sesamanya yang mendapat musibah / bencana dengan penuh cinta kasih
6. Komunitas manakah yang senantiasa melakukan tindak kekerasan dan melanggar HAM.

jawaban saya

- Islam tak pernah memaksakan kehendak orang lain ,ajaran islam senantiasa menghargai perbedaan-bagi kami akidah harus di utamakan 


Bagimu agamamu, bagiku agamaku. Inilah di antara prinsip akidah Islam yang mesti dipegang dan dianut setiap muslim. Namun sebagian orang masih tidak memahami ayat ini. Jika seorang muslim memahami ayat ini dengan benar, tentu ia akan menentang keras bentuk loyal pada orang kafir dan berlepas diri dari mereka. Bentuk loyal pada orang kafir yang terlarang di antaranya dengan menghadiri perayaan mereka.

Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُ‌ونَ ﴿١﴾ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ ﴿٢﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٣﴾ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ ﴿٤﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٥﴾ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ ﴿٦﴾

“Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, (1) Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. (2) Dan kamu bukan penyembah Rabb yang aku sembah. (3) Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, (4) dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Rabb yang aku sembah. (5) Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”. (6)” (QS. Al Kafirun: 1-6)

Makna Ayat

Ayat tersebut berisi seruan pada orang-orang musyrik secara terang-terangan bahwa kaum muslimin berlepas diri dari bentuk ibadah kepada selain Allah yang mereka lakukan secara lahir dan batin. Surat tersebut berisi seruan bahwa orang musyrik tidak menyembah Allah dengan ikhlas dalam beribadah, yaitu mereka tidak beribadah murni hanya untuk Allah. Ibadah yang dilakukan orang musyrik dengan disertai kesyirikan tidaklah disebut ibadah. Kemudian ayat yang sama diulang kembali dalam surat tersebut. Yang pertama menunjukkan perbuatan yang dimaksud belum terwujud dan pernyataan kedua menceritakan sifat yang telah ada (lazim). Lihat faedah tafsir surat Al Kafirun. Di akhir ayat Allah tutup dengan menyatakan,

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

“Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”. Ayat ini semisal firman Allah Ta’ala,

قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ

“Katakanlah: “Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing.” (QS. Al Isra’: 84)

أَنْتُمْ بَرِيئُونَ مِمَّا أَعْمَلُ وَأَنَا بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ

“Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Yunus: 41)

لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ

“Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu.” (QS. Al Qashshash: 55)

Ibnu Jarir Ath Thobari menjelaskan mengenai ‘lakum diinukum wa liya diin’,

“Bagi kalian agama kalian, jangan kalian tinggalkan selamanya karena itulah akhir hidup yang kalian pilih dan kalian sulit melepaskannya, begitu pula kalian akan mati dalam di atas agama tersebut. Sedangkan untukku yang kuanut. Aku pun tidak meninggalkan agamaku selamanya. Karena sejak dahulu sudah diketahui bahwa aku tidak akan berpindah ke agama selain itu.” (Tafsir Ath Thobari, 24: 704)

Dalam Tafsir Al Bahr Al Muhith, Ibnu Hayyan menafsirkan, “Bagi kalian kesyirikan yang kalian anut, bagiku berpegang dengan ketauhidanku. Inilah yang dinamakan tidak loyal (berlepas diri dari orang kafir).”

Lakum diinukum wa liya diin juga bisa terdapat dua makna. Pertama, bagi kalian akidah kekufuran yang kalian anut, bagi kami akidah Islam. Kedua, karena diin bisa bermakna al jazaa’, yaitu hari pembalasan, maka artinya: bagi kalian balasan dan bagiku balasan. Demikian dijelaskan oleh Al Mawardi dan Muhammad Sayid Thonthowi dalam kitab tafsir keduanya.

Prinsip Seorang Muslim

Inilah prinsip yang sudah jelas diajarkan dalam akidah Islam. Agama ini mengajarkan tidak loyal atau berlepas diri dari orang kafir, dari peribadatan mereka, dari perayaan mereka dan dari berbagai hal yang menyangkut agama mereka. Loyal di sini tidak boleh ada, meskipun dengan bapak, ibu, saudara, kerabat atau teman karib kita. Di antara bentuk loyal pada orang kafir:

Pertama: Tasyabbuh dengan orang kafir, yaitu menyerupai pakaian dan adat yang menjadi ciri khas mereka.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka” (HR. Ahmad dan Abu Daud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ [hal. 1/269] mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Irwa’ul Gholil no. 1269)

Beda halnya jika hal tersebut sudah tersebar di tengah kaum muslimin dan tidak ada dalil yang melarang serta tidak ada sangkut paut dengan agama, maka yang terakhir ini dibolehkan selama tidak lagi jadi ciri khas orang kafir.

Kedua: Turut serta dalam perayaan non muslim.

Allah Ta’ala berfirman,

وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا

“Dan orang-orang yang tidak menyaksikan perbuatan zur, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.” (QS. Al Furqon: 72)

Ibnul Jauziy dalam Zaadul Masiir mengatakan bahwa ada 8 pendapat mengenai makna kalimat “tidak menyaksikan perbuatan zur”, pendapat yang ada ini tidaklah saling bertentangan karena pendapat-pendapat tersebut hanya menyampaikan macam-macam perbuatan zur. Di antara pendapat yang ada mengatakan bahwa “tidak menyaksikan perbuatan zur” adalah tidak menghadiri perayaan orang musyrik. Inilah yang dikatakan oleh Ar Robi’ bin Anas. Jadi, ayat di atas adalah pujian bagi orang yang tidak menghadiri perayaan orang non muslim. Ini berarti turut dalam perayaan tersebut adalah suatu perbuatan yang sangat tercela dan termasuk ‘aib (Lihat Iqtidho’ Ash Shiroth Al Mustaqim, 1/483). Oleh karena itu, tidak pantas bagi seorang muslim menghadiri perayaan natal, mengucapkan selamat natal pada orang nashrani, menghadiri perayaan natal bersama atau bahkan membantu mereka dalam melaksanakan perayaaan tersebut.

Dalam perayaan Natal, orang Nashrani mengingat-ingat akan kelahiran Yesus yang dinyatakan sebagai anak Allah. Padahal Allah sendiri menyatakan Dia tidak memiliki anak dan pernyataan seperti ini adalah suatu kekufuran. Allah Ta’ala berfirman,

وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا (88) لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا (89) تَكَادُ السَّمَوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا (90) أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا (91) وَمَا يَنْبَغِي لِلرَّحْمَنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا (92) إِنْ كُلُّ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ إِلَّا آَتِي الرَّحْمَنِ عَبْدًا (93)

“Dan mereka berkata: “Rabb Yang Maha Pemurah mempunyai anak”. (88) Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, (89) hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, (90) karena mereka mendakwakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. (91) Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. (92) Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. (93)” (QS. Maryam: 88-93). Secara tidak langsung turut dalam perayaan natal dan memberi ucapan selamat, berarti melegalkan Allah mempunyai anak.

dan apakah tugas misionaris di gereja kalian ? 
adl untuk program kristenisasi bukan ? aku adl mualaf tau semua kegiatan kalian  

2 - Setiap pembangunan ataupun renovasi tempat ibadah apapun agamanya selalu melapor kepada pemerintah setempat apakah ada izin bisa kita buktikan...

3 - Bukankah itu semua di turunkan dari kebudayaan kalian yang liberalis ?? 
Kebiasaan kalian yang mempengaruhi kami pemuda pemudi muslim ?
Agama kita sudah mengajarkan akidah yang baik jika kalian ingin membuktikan silahkan datang ke forum2 kami tanyakan adakah akidah yang menghalalkan pelacur bahkan kami sangat menentang kontes kecantikan dsb yang membuka aurat.

Soal premanisme ?? siapa itu Hercules ataupun John F key ? islam kah ??? 

4 - Kami tidak ingin sejengkal pun  wilayah indonesia dihinggapi tempat Prostitusi,Judi,Maksiat dll 
Apakah kalian sadar dimana tempat prostitusi terbanyak dan dihalalkan ? las vegas kah ? apakah mayoritas agama kristen melarang atau membubarkan tempat itu tentu tidak kan ??? malah menjadikan kebiasaan pelacuran mabuk judi sebagai kebiasaan kalian 

5 - Apakah kalian ingin disebut riya ? setiap donasi kami di mesjid untuk kebutuhan serta kegiatan mesjid dan anak yatim ? walapun sedikit kami ikhlas allah yang akan membalasnya
apakah kalian pamer ?


6 - Apakah kamu tahu george w bush dia aktifis yang berbicara HAM HAM dan HAM seorang kristen
tp kalian tak tau kejinya dia menumpahkan darah rakyat irak yang tak bersalah...! dia (bush) mengklaim adanya senjata ke irak sehingga dilakukan penyerangan namun apa yang terjadi ???
ketika irak hancur tak satupun ditemukan senjata2 yang amerika dan sekutunya tuduhkan ... dan tidka sampai disitu kalian mengangkat seorang presiden untuk irak yang pro paham kalian... dengan kata lain kalian bisa mengeksplorasi minyak irak emas irak uranium irak yang merupakan bahan industri kalian ?? 


apakah kalian tidak berfikir sedikitpun tentang amerika yang terus menerus melakukan ancaman ke negara lemah namun kaya hasil bumi kalian tidak berfikir tentang freeport mereka ambil emas terbaik di papua sebagian besar untuk mereka namun tak pernah sedikitpun cukup untuk kemakmuran papua ?? (somalia kaya uranium)

dan kami yakin semua orang yang ingin memeluk islam tau karena islam adl wahyu terakhir allah swt untuk umat nabi akhir zaman nabi besar muhammad saw.

dan kalian pernah kah mengkaji pengetahuan dulu dan modern dengan kitab kalian apakah sesuai ? 

al quran membuktikan bahwa apa yang ada di dalamnya sesuai dengan keajaiban di dunia 
kalian tau ilmuan kebanggaan kalian albert einstein ? dia berkata agama tanpa pengetahuan adl timpang dan sebaliknya

pernahkah kalian dengar tentang galileo galilei ? toni copernicus yang menyatakan bumi ini bundar ? mereka mati ditangan petinggi gereja karena saat itu kaum gereja meyakini bumi itu datar ?

al quran adl miracle berisi 1001 keajaiban yang sampai saat ini baik peristiwa alam maupun sejarah manusia masa depan masa yang telah lampau sesuai... apakah kalian tidak percaya tolong  kaji sendiri !!! dan kami sebagai umat islam terus mempertahankan akidah kami kami... bahwa tuhan itu satu dia maha segalanya...!!!

Doa Para Nabi dalam Al Quran

Doa Para Nabi dalam Al Quran

Doa-doa yang indah yang pernah dicontohkan oleh para Nabi dan Rossul :


1. Doa Nabi Adam

Robbana dholamna anfusana wailam tagfirlana watarhamana lana kunnana minal khosirin
Artinya : Ya Allah , kami telah mendholimi pada diri kami sendiri, jika tidak engkau ampuni kami dan merahmati kami tentulah kami menjadi orang yang rugi.

2. Doa Nabi Nuh

“ Robbi inni audzubika an as alaka maa laisalli bihi ilmun wa illam tagfirli watarhamni akum minal khosirin “ (surat Hud; 47)

Artinya : Ya Tuhanku sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari sesuatu yang aku tidak mengetahui hakekatnya, dan sekiranya tidak Engkau ampuni dan belas kasih niscaya aku termasuk orang – orang yang merugi

3. Doa Nabi Ibrahim

“ Robbana taqobal minna innaka anta sami’ul alim wa tub alaina innaka antat tawwaburrokhim “ (al baqarah; 128-129)
Artinya : Ya Tuhan kami terimalah amalan kami sesungguhnya Engkau maha mendengar dan Mengetahui, dan termalah taubat kami, sesungguhnya Engkau penerima taubat lagi Maha Penyayang.

“ Robbi ja alni muqimas sholati wa min dzuriyyati, robbana wa taqobal doa, Robbannagh firli wa li wa li dayya wa li jamiil mukminina yauma yaqumul hisab “ (ibrahim ; 40 -41)

Artinya : Ya Tuhanku jadikanlah aku dan anak cucuku orang – orang yang tetap mendirikan sholat, ya Tuhanku perkenankanlah doaku , ya Tuhanku beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan seluruh orang mukmin, pada hari terjadinya hisab.

4. Doa Nabi Yunnus

“ Lailaha illa anta subhanaka inni kuntum minadh dholimin “ (al anbiya;87)
Artinya : Tidak ada Tuhan Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku orang yang dholim

5. Doa Nabi Zakariya

“ Robbi latadzarni wa anta choirul warisin “ (an biya ; 89)
Artinya : Ya Allah janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri, sesungguhnya engkau pemberi waris yang paling baik

“ Robbi habli miladunka duriyattan, thoyibatan innaka sami’ud du’a “ (ali imron;28)
Artinya : Ya Tuhan berilah aku seorang anak yang baik dari sisiMu, sesungguhnya Engkau maha pendengar Doa

6. Doa Nabi Musa

“ Robis shrohli shodri wa ya shirli amri wah lul uqdatam mil lissani yah khohu khouli “ (Thoha ; )
Artinya : Ya Tuhanku lapangkanlah dadaku, dan lancarkanlah lidahku serta mudahkanlah urusanku

“ Robbi inni dholamtu nafsi fa firlhi “ (al qhosos ; 16)
Artinya : Ya Allah aku menganiaya diri sendiri, ampunilah aku

“ Robbi Naj jini minal qumid dholimin “
Artinya : Ya Tuhan lepaskanlah aku dari kaum yang dholim

“ Robbi ini lima anzalta illayya min khoirin faqir “ (al qhosos; 24)
Artinya : Ya Tuhanku sesungguhnya aku memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku

“ Robbi firli wa li akhi wa adkhilna fi rohmatika, ya arhamar rokhimin “ (
Artinya : Ya Tuhanku ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmatMu, dan Engkau Maha Penyayang diantara yang menyayangi

7. Doa Nabi Isa

“ Robbana anzil alaina ma idatam minas samai taqunu lana idzal li awalina, wa akhirina, wa ayyatam minka war zukna wa anta khoiru roziqin “ ( al maidah ; 114)
Artinya : Ya Tuhanku turunkanlah pada kami hidangan dari langit, yang turunnya akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang – orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, berilah kami rejeki dan Engkaulah pemberi rejeki yang paling baik.

8. Doa Nabi Syuaib :

“ Robbana taf bainana, wa baina kaumina bil haqqi , wa anta khoirul fatihin “ (A araf; 89)
Artinya : Berilah keputusan diantara kami dan kaum kami dengan adil, Engkaulah pemberi keputusan yang sebaik – baiknya.

9. Doa Nabi Ayyub :

“ Robbi inni masyaniyad durru wa anta arhamur rohimin “
Artinya : Bahwasanya aku telah ditimpa bencana, Engkaulah Tuhan yang paling penyayang diantara penyayang.



10. Doa Nabi Sulaiman

“ Robbi auzidni an askhuro ni’matakallati an amta allaya wa ala wa li dayya wa an a’mala sholikhan tardhohu wa ad khilni birrohmatika fi ibadikas sholikhin “ (an naml; 19)
Artinya : Ya Tuhan kami berilah aku ilham untuk selalu mensyukuri nikmatmu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan kepada kedua ibu bapakku dan mengerjakan amal sholeh yang Engkau ridloi, dan masukkanlah aku dengan rahmatMu kedalam golongan hamba-hambMu yang Sholeh.

 11. Doa Nabi Luth

“ Robbi naj jini wa ahli mimma ya’malun “
Artinya : Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari perbuatan yang mereka kerjakan

“ Robbin surni alal kaumil mufsidin “ (assyu araa ; 169)
Artinya : Ya Tuhanku tolonglah aku dari kaum yang berbuat kerusakan

12. Doa Nabi Yusuf

“ Fatiros samawati wal ardli anta fiddunya wal akhiro tawwaffani musliman wa al hiqni bissholihin “
(yusuf ; 101)
Artinya : Wahai pencipta langit dan bumi Engkaulah pelindungku di dunia dan akhirat wafatkanlah aku dalam keadaan pasrah (islam), dan masukkanlah aku dengan orang – orang sholeh.

13. Doa Nabi Muhammad

“ Robbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hassanah wa qina adza bannar “ (hadist)
Artinya : Ya Tuhanku berikanlah aku kebaikan di dunia dan akhirat, dan jauhkanlah aku dari api neraka

“ Robbana latuzig qullubana ba’daidz haddaitana wahabblana miladunka, rohmatan innaka antal wahab” (Ali Imron; 8 )
Artinya : Ya Tuhanku janganlah Engkau palingkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk, dan berilah kami rahmat, sesungguhnya Engkau adalah dzat yang banyak pemberiannya.

Lelaki yang memiliki 4 orang istri

Lelaki yang memiliki 4 orang istri

Lelaki yang memiliki 4 orang istri :

Istri ke-1 : Tua dan jelek, biasanya tidak diperhatikan.
Istri ke-2 : Agak cakep, agak diperhatikan.
Istri ke-3 : Lumayan cakep dan cukup diperhatikan.
Istri ke-4: Sangat cakep, sangat diperhatikan dan disanjung-sanjung serta diutamakan!

Waktu pun berlalu begitu cepat dan tibalah saat sang lelaki (suami) tersebut mau meninggal, lalu dipanggilah 4
orang istrinya...

Dipanggilah istri ke-4 yang paling cakep dan ditanya...
"Maukah ikut menemaninya ke alam kubur?"
Si istri menjawab...
"Sorry, cukup sampai di sini saja saya ikut dengan mu..."

Saat dipanggil istri ke-3 dan ditanya hal yang sama, dia pun menjawab...
"Sorry, saya hanya akan mengantarmu sampai di kamar mayat dan paling jauh sampai di rumah duka."

Kemudian dipanggil istri ke-2 dan ditanya hal yang sama... Maka dia pun menjawab,
"Baik, saya akan menemanimu tapi hanya sampai ke liang kubur, setelah itu Good Bye."

Si Suami sungguh kecewa mendengar semua itu... Tetapi inilah kehidupan dan menjelang kematian...

Lalu dipanggil lah istri ke-1 dan ditanya hal yang sama, si suami tak menyangka akan jawabannya...
"Saya akan menemani ke manapun kamu pergi dan akan selalu mendampingimu..."

~~~~~~~~~~

Mau tahu apa dan siapa istri ke-1 sampai ke-4 itu?

Istri ke-4 adalah "harta dan kekayaan".
Mereka akan meninggalkan jasad kita seketika saat kita meninggal.

Istri ke-3 adalah "teman-teman" kita.
Mereka hanya akan mengantar jasad kita hanya sampai di saat disemayamkan.

Istri ke-2 adalah "keluarga". Saudara dan teman dekat kita.
Mereka akan mengantar kita sampai dikuburkan, dan akan meninggalkan kita setelah mayat kita dimasukkan dalam liang kubur dan ditutup dengan tanah.

Istri ke-1 adalah "tindakan dan perbuatan" kita selama hidup di dunia. Karena apa yang kita ditabur untuk orang lain, itu juga yang akan dituainya...

Berbuatlah banyak kebaikan selama kita masih hidup di dunia ini agar nantinya kita dapat memiliki bekal yang dapat dibawa
apabila sudah waktunya nanti..

Redenominasi Rupiah

Keuntungan Dan Kerugian Redenominasi Rupiah


Sejak isu penyederhanaan nilai rupiah mulai digulirkan sekitar tahun 2010, kini masalah tersebut semakin banyak dibicarakan dalam diskusi-diskusi nasional dan seminar-seminar di kampus. Media massa pun kian sering mengangkat topik ini dalam berita-berita utamanya. Ada pihak yang pro, dan ada juga yang tidak setuju. Ya, istilah kata redenominasi semakin akrab di kalangan masyarakat awam.

uang satu rupiah redenominasi

Istilah Redenominasi Rupiah adalah pemotongan nilai mata uang rupiah menjadi lebih kecil tanpa mengubah nilai tukarnya terhadap suatu barang. Atau dengan kata lain, redenominasi merupakan proses penyederhanaan penyebutan satuan harga dan nilai. Dalam redenominasi, biasanya melakukan penyederhanaan dengan menghilangkan dua atau tiga digit angka terakhir, misalnya Rp 1.000,- menjadi  Rp 1,-. Jika disetujui, maka pemerintah (Bank Indoneisa) akan mengeluarkan uang baru dengan angka yang lebih kecil, misalnya lembaran uang kertas baru Rp 1 yang nilainya sama dengan uang kertas lama Rp 1.000. Jika dibelanjakan di warung, sama-sama dapat membeli satu bungkus kerupuk. Kemudian, perlahan-lahan uang lama akan ditarik peredarannya di masyarakat.
Satu hal yang unik dari mata uang rupiah adalah saat ini mempunyai nilai pecahan terbesar ke dua di dunia. Pecahan uang kertas Rp 100.000 merupakan pecahan uang terbesar ke dua setelah uang kertas 500.000 Dong milik negara Vietnam. Di mata internasional, mata uang rupiah digolongkan sebagai salah satu uang sampah dunia (garbage money) karena nilai tukarnya terhadap dollar Amerika sangat lemah (dianggap tidak bernilai). Satu dollar Amerika setara dengan 9.000an rupiah. Negara-negara yang lain yang juga serupa dengan uang Indonesia adalah Vietnam ($1 setara dengan 19.000an Dong); Iran ($1 sama dengan 10.000an Rial); Laos ($1 sama dengan 8.000an Kip); Paraguay ($1 nilainya 4.500an Guarani). Besarnya nilai-nilai pecahan uang rupiah pernah dibahas dalam serial kartun milik Malaysia, Upin Ipin. Saat itu tokoh Susanti yang baru hijrah ke Malaysia berbelanja dengan uang pecahan 10.000 rupiah. Kemudian tokoh Mail bingung bagaimana mengembalikan uang kembaliannya karena mengira nilainya sangat besar. 
Dalam dunia akutansi dan perbankan, penyederhanaan nilai rupiah (redenominasi) akan menjadikan proses perhitungan dan akutansi lebih sederhana dan mudah karena tidak lagi terlibat dengan angka-angka yang besar. Pakai kalkulator pun akan lebih santai. Mahasiswa jurusan ekonomi akutansi juga tidak terlalu rumit dan mumet dalam belajarnya.
Ketika pertama kali isu ini dihembuskan, banyak kalangan yang tidak setuju dengan rencana kebijakan redenominasi tersebut, terutama masyarakat kecil dan pedagang pasar tradisional yang kenyataannya mereka merupakan pihak yang sering memakai uang rupiah terkecil dalam proses transaksi. Misalnya harga suatu barang Rp 1.350 akan menjadi Rp 1,35 tentu malah membuat mereka semakin bingung. Selain itu, mereka mungkin masih trauma dan takut terhadap kejadian senering pada masa pemerintahan Ir. Soekarno tahun 1959. Kala itu, pemerintah mengeluarkan kebijakan pemotongan nilai uang terutama uang macan Rp 500 menjadi Rp 50 dan uang gajah Rp 1000 menjadi Rp 100, sehingga hal tersebut membuat situasi perekonomian masyarakat kacau balau, banyak orang yang kaya menjadi miskin mendadak karena menyimpan uang pecahan tersebut, terutama yang telat mengetahui kebijakan senering tersebut. Senering tentu berbeda dengan Redenominasi.
Untuk menyukseskan kebijakan ini, pemerintah harus melakukan sosialisasi yang bagus terutama kepada masyarakat kelas menengah kebawah, selain itu pemerintah hendaknya mengeluarkan pecahan uang yang berbahan bagus dan bernilai prestisius agar membuat masyarakat mencintai dan bangga dengan produk uang baru tersebut. Nah, sesuai dengan judul artikel ini, maka dapat dijabarkan beberapa keuntungan dan kerugian redenominasi, yaitu :

Keuntungan
  • Memudahkan perhitungan (sederhana)
  • Mengangkat citra rupiah di mata internasional
  • Untuk mengatasi ketidak efesiensian pembangunan infrastruktur cara transaksi non-tunai (ATM, online banking, dsb).


Kerugian
  • Tidak memberikan dampak positif terhadap perekonomian secara langsung
  • Mungkin akan sedikit memberikan kebingungan di beberapa masyarakat.
  • Masyarakat harus beradaptasi dengan nilai pecahan uang baru tersebut.

Enam Pertanyaan Penting Untuk Kita Renungkan

Enam Pertanyaan Penting Untuk Kita Renungkan


Suatu hari Seorang Guru berkumpul dengan murid-muridnya. ..Lalu beliau mengajukan enam pertanyaan.. ..

Pertama..."Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini...???"Murid-muridnya ada yang menjawab.... "orang tua", "guru", "teman", dan "kerabatnya" ..Sang Guru menjelaskan semua jawaban itu benar...Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "kematian".. ..Sebab kematian adalah PASTI adanya....

Lalu Sang Guru meneruskan pertanyaan kedua..."Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini...???"Murid-muridnya ada yang menjawab... "negara Cina", "bulan", "matahari", dan "bintang-bintang" ...Lalu Sang Guru menjelaskan bahwa semua jawaban yang diberikan adalah benar...Tapi yang paling benar adalah "masa lalu"...Siapa pun kita... bagaimana pun kita...dan betapa kayanya kita... tetap kitaTIDAK bisa kembali ke masa lalu...Sebab itu kita harus menjaga hari ini... dan hari-hari yang akan datang..

Sang Guru meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga..."Apa yang paling besar di dunia ini...???"Murid-muridnya ada yang menjawab "gunung", "bumi", dan "matahari".. ..Semua jawaban itu benar kata Sang Guru ...Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "nafsu"...Banyak manusia menjadi celaka karena memperturutkan hawa nafsunya...Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu duniawi ...Karena itu, kita harus hati-hati dengan hawa nafsu ini... jangan sampainafsu membawa kita ke neraka (atau kesengsaraan dunia dan akhirat)...

Pertanyaan keempat adalah..."Apa yang paling berat di dunia ini...???"Di antara muridnya ada yang menjawab... "baja", "besi", dan "gajah"..."Semua jawaban hampir benar...", kata Sang Guru ..tapi yang paling berat adalah "memegang amanah"...

Pertanyaan yang kelima adalah... "Apa yang paling ringan di dunia ini...???"Ada yang menjawab "kapas", "angin", "debu", dan "daun-daunan" ..."Semua itu benar...", kata Sang Guru...tapi yang paling ringan di dunia ini adalah "meninggalkan ibadah"...

Lalu pertanyaan keenam adalah..."Apakah yang paling tajam di dunia ini...???"Murid-muridnya menjawab dengan serentak... "PEDANG...!! !""(hampir) Benar...", kata Sang Gurutetapi yang paling tajam adalah "lidah manusia"...Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati... danmelukai perasaan saudaranya sendiri...

Sudahkah kita menjadi insan yang selalu ingat akan KEMATIAN...senantiasa belajar dari MASA LALU...dan tidak memperturutkan NAFSU...???Sudahkah kita mampu MENGEMBAN AMANAH sekecil apapun...dengan tidak MENINGGALKAN IBADAH....serta senantiasa MENJAGA LIDAH kita...???

Monday, January 6, 2014

Pengemis Buta Dan Rasulullah SAW

Pengemis Buta Dan Rasulullah SAW

Mungkin cerita ini sudah berkali kali saya dengar di artikel artikel sosial media bahkan di ceritakan dalam pengajian dan saya akan mempostingkan cerita ini, Cerita tentang keteladanan Rasul kita Nabi Muhammad SAW bagaimana menyikapi orang yang membencinya (didalam cerita seorang pengemis Yahudi)
Semoga bermanfaat bagi semua..!! terima kasih sudah baca

Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap
harinya
selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya,
Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu
pembohong,
dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan
dipengaruhinya.

Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan
makanan,
dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang
dibawanya
kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang
menyuapinya
itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari
sampai beliau wafat.

Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan
makanan setiap
pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat
Rasulullah SAW yakni
Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak
bukan merupakan
isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu,Anakku,
adakah kebiasaan
kekasihku yang belum aku kerjakan?

Aisyah RA menjawab,Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan
hampir tidak ada
satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja.
Apakah Itu?, tanya Abubakar RA.
Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan
membawakan
makanan untuk
seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana, kata Aisyah RA.

Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk
diberikan kepada
pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan
itu kepadanya.
Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik,
Siapakah kamu?
Abubakar RA menjawab,Aku orang yang biasa (mendatangi engkau).
Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, bantah si
pengemis
buta itu.

Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak
susah mulut ini mengunyah.
Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku,
tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut,
setelah itu ia berikan padaku, pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata
kepada pengemis itu,
Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah
seorang
dari sahabatnya,
orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.

Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar
RA, dan kemudian berkata,
Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya,
ia tidak pernah memarahiku sedikitpun,
ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia....


Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA
saat itu juga
dan sejak hari itu menjadi muslim.

Nah, wahai saudaraku, bisakah kita meneladani kemuliaan akhlaq Rasulullah
SAW?
Atau adakah setidaknya niatan untuk meneladani beliau?
Beliau adalah ahsanul akhlaq, semulia-mulia akhlaq.

Kalaupun tidak bisa kita meneladani beliau seratus persen, alangkah
baiknya kita berusaha
meneladani sedikit demi sedikit, kita mulai dari apa yang kita sanggup
melakukannya.

sumber : berbagai sember 

Kata-kata hikmat Salahudin Al-ayubi

Kata-kata hikmat Salahudin Al-ayubi



1-Saya meminta KEKUATAN dan ALLAH memberi saya KESULITAN untuk membuat saya KUAT.
2-Saya bertanya tentang KEBIJAKSANAAN dan ALLAH memberikan saya MASALAH untuk DISELESAIKAN
3-Saya meminta untuk KEMAKMURAN dan ALLAH memberikan saya FAKULTI dan TENAGA untuk BEKERJA.
4-Saya meminta KEBERANIAN dan Dia memberikan BAHAYA untuk DIATASI.
5-Saya meminta cinta dan Dia memberi saya orang-orang yang BERMASALAH untuk DIBANTU.
6-Saya meminta NIKMAT dan Dia memberikan saya PELUANG.
7-Saya TIDAK MINTA apa-apa untuk DIRI SAYA tetapi saya MENERIMA semua yang saya PERLUKAN

9 Macam Tipe Kecerdasan, Kamu Yang Mana ?

9 Macam Tipe Kecerdasan, Kamu Yang Mana ?

9 Macam Kecerdasan Pada Manusia, Kamu Tipe Yang Mana ?


Semua manusia ini diciptakan semuanya cerdas, pintar,  pandai, tidak ada manusia yang bodoh, Yakini  dan Percayalah akan hal itu Karena Tuhan itu Maha Adil. Mungkin sobat merasa tidak percaya diri karena sobat sekalian tidak bisa menjadi seperti orang lain, bisa mendapat juara kelas, bisa mendapatkan teman yang banyak, bisa mengerjakan soal-soal dari dosen ataupun guru. Yakinlah, itu semua karena kecerdasan yang sobat miliki masih terkekang belum terbebas dari belenggu kemalasan dan kesibukan.
Kecerdasan adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk melakukan atau memecahkan suatu masalah yang ada di lingkungan hidupnya dengan cepat dan tepat. dan Tahukah kamu ? kecerdasan itu TIDAK hanya karena bawaan dari lahirnya, nilai IQ, Gelar, dan Reputasinya. TETAPI, kecerdasan didasarkan oleh tingkat keingintahuan seseorang, tingkat kemalasan seseorang, dan masalah yang dapat di selesaikan dalam hidupkan. Jadi, yakinlah, ingatlah, tuliskan dalam kertas dan bawa kertas itu kemana-mana, bahwa "SAYA PINTAR".
Saya sudah memberikan pencerahan sedikit, kita kembali ke Tipe Kecerdasan pada Manusia. Berikut adalah 9 diantaranya..

1. Intellegence of Word (Kecerdasan Mengolah Kata)
Seseorang yang memiliki kecerdasan ini mengacu pada penggunaan bahasa lisan maupun tulisan dan kemampuan berbahasa dengan baik dan efektif. Biasanya orang yang memiliki Kecerdasan ini dapat menghibur, mengajar, meyakinkan dan memberikan argumentasi dengan bahasa yang sangat baik dan benar. Seseorang yang memiliki kecerdasan ini biasanya suka dan tertarik dengan bermain kata-kata, diskusi, membaca, dan pastinya menulis. Seseorang yang punya kecerdasan ini mampu mengekspresikan hal dengan bahasa secara singkat, tepat dan jelas. Oleh karena itu, Orang yang memiliki kecerdasan ini dapat beragumen dengan baik. Untuk pekerjaan, biasanya menjadi Pelawak, Artis, Penulis, pokoknya yang berhubungan dengan bahasa dan tulisan deh.

2. Intellegence of Logic (Kecerdasan Logika)
Seseorang yang memiliki kecerdasan ini mengacu pada penalaran, logika, dan mengolah angka yang baik. Biasanya orang yang memiliki kecerdasan ini memiliki pemikiran yang rasional. Orang yang memiliki Kecerdasan ini mempunyai kemampuan untuk memahami argumen lawan bicara dengan logis dan dapat memecahakan masalah matematika dengan baik dengan menggunakan kecerdasan logis dan  matematis.
Para Ilmuan kebanyakan memiliki kemampuan ini untuk mendapatkan suatu hipotesa sebelum di uji. Untuk pekerjaan, biasanya menjadi seorang ilmuan, akuntan, dan yang berhubungan dengan logika dan matematis.

3. Intellegence of Visual (Kecerdasan Visual)
Seorang dengan kecerdasan ini memiliki tingkat seni yang tinggi. Kecerdasan ini mengacu pada visualisasi, gambar, ruang, dan tentang gambaran perasaan seseorang. Jika sobat sekalian punya hobi menggambar, jika ada yang terlihat dan langsung ingin diabadikan menjadi sebuah foto, mencoret-coret dinding, dan sebagainya. Berarti sobat adalah termasuk dalam katogori kecerdsan ini. Seorang yang memiliki kemampuan ini dalam hal pekerjaan sangat cocok untuk menjadi seorang pelukis, photografer, disainer, arsitek, dan lain-lain.

4. Intellegence of Music (Kecerdasan Musikal)
Nah, biasanya orang yang memiliki kemampuan ini sangat baik dalam mengingat, menyanyikan, dan menciptakan suatu irama musik. Orang dengan kecerdasan ini juga sangat peka dalam hal musik. Kecerdasan ini biasanya mempunyai suara yang merdu dan sangat baik dalam mengidentifikasi suatu nada. Mereka dengan kecerdasan ini sangat sentitif, bisa bekerja dengan mendenfarkan musik, juga mahir dalam memainkan alat musik. Mereka berfikir melalui melodi dan irama. Pekerjaan yang biasanya mereka dapatkan adalah menjadi penyanyi ataupun komposer yang baik. tetapi tidak semuanya lho.

5. Intellegence of Physical (Kecerdasan Fisik)
Nah, Bagi sobat yang suka joget-joget inilah tipe kecerdasan kamu. Orang yang memiliki kecerdasan ini mampu mengendalikan gerak tubuh dengan baik. Mereka yang memiliki kecerdasan ini mempunyai keahlian fisik yang khusus lho, seperti lincah, kekuatan, gerak fleksibel, seimbang, dan juga kemampuan taktis yang baik. Pekerjaannya apa ya? biasanya menjadi atlet, aerobik, mortir, penari, dan lain-lain.

6. Intellegnce of People (Kecerdasan Intrapersonal)
Seseorang yang memiliki kecerdasan ini sangat pintar dalam mengerti dan memahami perasaan orang lain. Dengan hanya menatap matanya. Sangat peka dengan perasaan dan suasana hati seseorang. Kecerdasan ini mengacu pada banyak hal, mulai dari kemampuan untuk memimpin, berempati, dan kemampuan untuk mengorganisir orang lain. Orang dengan kecerdasan ini juga memiliki kemampuan untuk belajar dari gerak tubuh dan tindakan seseorang, oleh karena itu Seseorang yang mempunyai kecerdasan ini belajar bukan melalui teori tetapi melalui tindakan atau langsung turun kelapangan. Biasanya cocok untuk menjadi Psikolog.

7. Intellegnce of Self (Kecerdasan Interpersonal)
Orang yang memiliki kemampuan ini peka dan pintar untuk mengenali emosi diri sendiri. Tahukah kamu? Kecerdasan ini dapat dengan mudah mengetahui perasaan sendiri, memperkaya, membimbing, dan membedakan berbagai macam kondisi yang terjadi pada dirinya. Kecerdasan ini juga punya sebuah kemampuan khusus yaitu kemampuan Stasioner.
Kemampuan Stasioner adalah kemampuan untuk menjadi netral dan sulit untuk di pengaruhi oleh keinginan, keyakinan, emosi, dan sebagainya ketika dihadapakan oleh suatu masalah. Seseorang yang memiliki kecerdasan ini cocok untuk menjadi wirausahawan.

8. Intellegence of Nature (Kecerdasan Natural)
Seseorang yang memiliki kemampuan ini sangat peka terhadap Alam, apa yang terjadi dengan alam, menyenangi dan menyayangi alam. Mereka dapat berhubungan baik dengan alam apa lagi lingkungan sekitarnya, biasanya mereka pasti memiliki hewan peliharaan atau pun memelihara bunga. Seorang yang memiliki kecerdasan ini biasanya menjadi ahli biologi, pecinta alam, aktifis lingkungan, dan lain-lain.

9. Intellegence of Existence (Kecerdasan Intuitif)
Dan yang terakhir, Kecerdasan Intuitif adalah kecerdasan yang dimiliki seseorang dengan tingkat insting yang baik. Biasanya orang yang memiliki kecerdasan ini peka terhadap makna kenapa kita hidup di dunia ini. Seseorang yang mempunyai kecerdasan ini dapat mengetahui sesuatu yang benar atau salah dari insting dan naluri yang dia miliki. Biasanya kecerdasan ini dimiliki oleh Da'i, Ustadz, juru Dakwah, Pemimpin, dan lain-lain.

Kamu Tipe Yang Mana ?
Klw saya pribadi lebih cenderung ke nomor 9 :D

sumber : google

Kisah Sahabat Nabi: Khalid bin Walid, Si Pedang Allah

Kisah Sahabat Nabi: Khalid bin Walid, Si Pedang Allah

Khalid bin Walid adalah seorang panglima perang yang termasyhur dan ditakuti di medan tempur. Ia mendapat julukan "Pedang Allah yang Terhunus". Dia adalah salah satu dari panglima-panglima perang penting yang tidak terkalahkan sepanjang karirnya.

Khalid termasuk di antara keluarga Nabi yang sangat dekat. Maimunah, bibi Khalid, adalah istri Nabi. Dengan Umar sendiri pun Khalid ada hubungan keluarga, yakni saudara sepupunya. Suatu hari pada masa kanak-kanaknya kedua saudara sepupu ini main adu gulat. Khalid dapat mematahkan kaki Umar. Untunglah dengan melalui suatu perawatan kaki Umar dapat diluruskan kembali dengan baik.

Awalnya Khalid bin Walid adalah panglima perang kaum kafir Quraisy yang terkenal dengan pasukan kavalerinya. Pada saat Perang Uhud, Khalid yang melihat celah kelemahan pasukan Muslimin yang menjadi lemah setelah bernafsu mengambil rampasan perang dan turun dari Bukit Uhud, langsung menghajar pasukan Muslim pada saat itu. Namun justru setelah perang itulah Khalid masuk Islam.
Ayah Khalid, Walid bin Mughirah dari Bani Makhzum adalah salah seorang pemimpin yang paling berkuasa di antara orang-orang Quraisy. Dia orang yang kaya raya. Dia menghormati Ka’bah dengan perasaan yang sangat mendalam. Sekali dua tahun dialah yang menyediakan kain penutup Ka’bah. Pada masa ibadah haji dia memberi makan dengan cuma-cuma bagi semua orang yang datang berkumpul di Mina.

Suku Bani Makhzum mempunyai tugas-tugas penting. Jika terjadi peperangan, merekalah yang mengurus gudang senjata dan tenaga tempur. Suku inilah yang mengumpulkan kuda dan senjata bagi prajurit-prajurit. Tidak ada cabang suku Quraisy lain yang lebih dibanggakan seperti Bani Makhzum. Ketika diadakan kepungan maut terhadap orang-orang Islam di lembah Abu Thalib, orang-orang Bani Makhzumlah yang pertama kali mengangkat suaranya menentang pengepungan itu. Ketika Khalid bin Walid masuk Islam, Rasulullah sangat bahagia, karena Khalid mempunyai kemampuan berperang yang dapat membela panji-panji Islam dan meninggikan kalimatullah dengan perjuangan jihad. Dalam banyak kesempatan Khalid diangkat menjadi panglima perang dan menunjukkan hasil kemenangan atas segala upaya jihadnya.

Sumber Gambar: klik

Pada masa pemerintahan Abu Bakar, Khalid bin Walid ditunjuk menjadi panglima pasukan Islam sebanyak 46.000, menghadapi tentara Byzantium dengan jumlah pasukan 240.000. Dia sama sekali tidak gentar menghadapinya, dia hanya khawatir tidak bisa mengendalikan hatinya karena pengangkatannya dalam peperangan yang dikenal dengan Perang Yarmuk itu.

Dalam Perang Yarmuk jumlah pasukan Islam tidak seimbang dengan pihak musuh yang berlipat-lipat. Ditambah lagi, pasukan Islam yang dipimpin Khalid tanpa persenjataan yang lengkap, tidak terlatih dan rendah mutunya. Ini berbeda dengan angkatan perang Romawi yang bersenjata lengkap dan baik, terlatih dan jumlahnya lebih banyak. Bukan Khalid namanya jika tidak mempunyai strategi perang, dia membagi pasukan Islam menjadi 40 kontingen dari 46.000 pasukan Islam untuk memberi kesan seolah-olah pasukan Islam terkesan lebih besar dari musuh.

Strategi Khalid ternyata sangat ampuh. Saat itu, taktik yang digunakan oleh Romawi terutama di Arab utara dan selatan ialah dengan membagi tentaranya menjadi lima bagian; depan, belakang, kanan, kiri dan tengah. Heraklius telah mengikat tentaranya dengan besi antara satu sama lain. Ini dilakukan agar mereka jangan sampai lari dari peperangan.

Kegigihan Khalid bin Walid dalam memimpin pasukannya membuahkan hasil yang membuat hampir semua orang tercengang. Pasukan Islam yang jumlahnya jauh lebih sedikit itu berhasil memukul mundur tentara Romawi dan menaklukkan wilayah itu.

Perang yang dipimpin Khalid lainnya adalah perang Riddah (perang melawan orang-orang murtad). Perang Riddah ini terjadi karena suku-suku bangsa Arab tidak mau tunduk lagi kepada pemerintahan Abu Bakar di Madinah. Mereka menganggap bahwa perjanjian yang dibuat dengan Rasulullah, dengan sendirinya batal setelah Rasulullah wafat.

Sumber Gambar: klik

Oleb sebab itu, mereka menentang Abu Bakar. Karena sikap keras kepala dan penentangan mereka yang dapat membahayakan agama dan pemerintahan. Maka Abu Bakar mengutus Khalid bin Walid untuk menjadi jenderal pasukan perang Islam untuk melawan kaum murtad tersebut, hasilnya kemenangan ada di pihak Khalid.

Masih pada pemerintahan Abu Bakar, Khalid bin Walid dikirim ke Irak dan dapat menguasai Al-Hirah pada 634 M. kemudian Khalid bin Walid diperintahkan oleh Abu Bakar meninggalkan Irak untuk membantu pasukan yang dipimpin Usamah bin Zaid.

Ada kisah yang menarik dari Khalid bin Walid. Dia memang sempurna di bidangnya; ahli siasat perang, mahir segala senjata, piawai dalam berkuda, dan karismatik di tengah prajuritnya. Dia juga tidak sombong dan lapang dada walaupun dia berada dalam puncak popularitas.

Hal ini ditunjukkannya saat Khalifah Umar bin Khathab mencopot sementara waktu kepemimpinan Khalid bin Walid tanpa ada kesalahan apa pun. Menariknya, ia menuntaskan perang dengan begitu sempurna. Setelah sukses, kepemimpinan pun ia serahkan kepada penggantinya, Abu Ubaidah bin Jarrah.

Khalid tidak mempunyai obsesi dengan ketokohannya. Dia tidak menjadikan popularitas sebagai tujuan. Itu dianggapnya sebagai sebuah perjuangan dan semata-mata mengharapkan ridha Sang Maha Pencipta. Itulah yang ia katakan menanggapi pergantiannya, "Saya berjuang untuk kejayaan Islam. Bukan karena Umar!"

 Sumber Gambar: klik

Jadi, di mana pun posisinya, selama masih bisa ikut berperang, stamina Khalid tetap prima. Itulah nilai ikhlas yang ingin dipegang seorang sahabat Rasulullah seperti Khalid bin Walid.

Khalid bin Walid pun akhirnya dipanggil oleh Sang Khaliq. Umar bin Khathab menangis. Bukan karena menyesal telah mengganti Khalid. Tapi ia sedih karena tidak sempat mengembalikan jabatan Khalid sebelum akhirnya "Si Pedang Allah" menempati posisi khusus di sisi Allah SWT.

Bongkar Konspirasi Hebat: Antara John F. Kennedy, Sukarno, Suharto dan Freeport II

Bongkar Konspirasi Hebat: Antara John F. Kennedy, Sukarno, Suharto dan Freeport II

sumber

Setelah pecahnya peristiwa Gerakan 30 September 1965, keadaan negara Indonesia berubah total.

Terjadi kudeta yang telah direncanakan dengan “memelintir dan mengubah” isi Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) 1966, yang pada akhirnya isi dari surat perintah itu disalahartikan.

Dalam Supersemar, Sukarno sebenarnya hanya memberi mandat untuk mengatasi keadaan negara yang kacau-balau kepada Suharto, bukan justru menjadikannya menjadi seorang presiden.

Dalam artikel berjudul JFK, Indonesia, CIA, and Freeport yang diterbitkan majalah Probe edisi Maret-April 1996, Lisa Pease menulis bahwa akhirnya pada awal November 1965, satu bulan setelah tragedi terbunuhnya sejumlah perwira loyalis Soekarno (yang dikenal juga sebagai 7 dewan Jenderal yang dibunuh PKI), Forbes Wilson mendapat telpon dari Ketua Dewan Direktur Freeport, Langbourne Williams, yang menanyakan, “Apakah Freeport sudah siap untuk mengekplorasi gunung emas di Irian Barat?”

Forbes Wilson jelas kaget. Dengan jawaban dan sikap tegas Sukarno yang juga sudah tersebar di dalam dunia para elite-elite dan kartel-kartel pertambangan dan minyak dunia, Wilson tidak percaya mendengar pertanyaan itu.

Dia berpikir Freeport masih akan sulit mendapatkan izin karena Soekarno masih berkuasa. Ketika itu Soekarno masih sah sebagai presiden Indonesia bahkan hingga 1967, lalu darimana Williams yakin gunung emas di Irian Barat akan jatuh ke tangan Freeport?

Lisa Pease mendapatkan jawabannya. Para petinggi Freeport ternyata sudah mempunyai kontak dengan tokoh penting di dalam lingkaran elit Indonesia. Oleh karenanya, usaha Freeport untuk masuk ke Indonesia akan semakin mudah.

Beberapa elit Indonesia yang dimaksud pada era itu diantaranya adalah Menteri Pertambangan dan Perminyakan pada saat itu Ibnu Soetowo .

Namun pada saat penandatanganan kontrak dengan Freeport, juga dilakukan oleh menteri Pertambangan Indonesia selanjutnya yaitu Ir. Slamet Bratanata.

Selain itu juga ada seorang bisnisman sekaligus “makelar” untuk perusahaan-perusahaan asing yaitu Julius Tahija.

Julius Tahija berperan sebagai penghubung antara Ibnu Soetowo dengan Freeport.

Dalam bisnis ia menjadi pelopor dalam keterlibatan pengusaha lokal dalam perusahaan multinasional lainnya, antara lain terlibat dalam PT Faroka, PT Procter & Gambler (Inggris), PT Filma, PT Samudera Indonesia, Bank Niaga, termasuk Freeport Indonesia.

Sedangkan Ibnu Soetowo sendiri sangat berpengaruh di dalam angkatan darat, karena dialah yang menutup seluruh anggaran operasional mereka.

Sebagai bukti adalah dilakukannya pengesahan Undang-undang Penanaman Modal Asing (PMA) pada 1967 yaitu UU no 1/1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) yang draftnya dirancang di Jenewa-Swiss yang didektekan oleh Rockefeller seorang Bilderberger dan disahkan tahun 1967.

Maka, Freeport menjadi perusahaan asing pertama yang kontraknya ditandatangani Soeharto.

Bukan saja menjadi lembek, bahkan sejak detik itu, akhirnya Indonesia menjadi negara yang sangat tergantung terhadap Amerika, hingga kini, dan mungkin untuk selamanya.

Bahkan beberapa bulan sebelumnya yaitu pada 28 Februari 1967 secara resmi pabrik BATA yang terletak di Ibukota Indonesia (Kalibata) juga diserahkan kembali oleh Pemerintah Indonesia kepada pemiliknya. Penandatanganan perjanjian pengembalian pabrik Bata dilakukan pada bulan sesudahnya, yaitu tanggal 3 Maret 1967.

Keterangan gambar diatas: Penandatanganan perjanjian pengembalian kembali pabrik Bata pada tanggal 3 Maret 1967. Sumber foto: The Netherlands National News Agency (ANP)

Padahal pada masa sebelumnya sejak tahun 1965 pabrik Bata ini telah dikuasai pemerintah. Jadi untuk apa dilakukan pengembalian kembali? Dibayar berapa hak untuk mendapatkan atau memiliki pabrik Bata itu kembali? Kemana uang itu? Jika saja ini terjadi pada masa sekarang, pasti sudah heboh akibat pemberitaan tentang hal ini.

Namun ini baru langkah-langkah awal dan masih merupakan sesuatu yang kecil dari sepak terjang Suharto yang masih akan menguasai Indonesia untuk puluhan tahun mendatang yang kini diusulkan oleh segelintir orang agar ia mendapatkan gelar sebagai Pahlawan Nasional. Penandatangan penyerahan kembali pabrik Bata dilakukan oleh Drs. Barli Halim, pihak Indonesia dan Mr. Bata ESG Bach.

Masih ditahun yang sama 1967, perjanjian pertama antara Indonesia dan Freeport untuk mengeksploitasi tambang di Irian Jaya juga dilakukan, tepatnya pada tanggal 7 April perjanjian itu ditandatangani.

Keterangan gambar diatas: Penandatanganan Kontrak Freeport di Jakarta Indonesia, 1967. Sumber foto: The Netherlands National News Agency (ANP)

Akhirnya, perusahaan Freeport Sulphur of Delaware, AS pada Jumat 7 April 1967 menandatangani kontrak kerja dengan pemerintah Indonesia untuk penambangan tembaga di Papua Barat. Freeport diperkirakan menginvestasikan 75 hingga 100 juta dolar AS.

Penandatanganan bertempat di Departemen Pertambangan, dengan Pemerintah Indonesia diwakili oleh Menteri Pertambangan Ir. Slamet Bratanata dan Freeport oleh Robert C. Hills (Presiden Freeport Shulpur) dan Forbes K. Wilson (Presiden Freeport Indonesia), anak perusahan yang dibuat untuk kepentingan ini. Disaksikan pula oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Marshall Green.