Pages

Sunday, May 10, 2015

Romantis itu....

Romantis itu....

_Seorang ibu setengah baya pd sebuah pengajian rutin bertanya kpd ustadnya; ustad bgmn membangun romantisme dlm keluarga" pertanyaan yg membuat keringat sang ustad mengalir deras....namun tetap mencoba menjawab;

_Romantisme itu....
Ketika malam tinggal sepertiga, sang istri terbangun. Ia berwudhu, menunaikan shalat dua rakaat. Lalu membangunkan suaminya. “Sayang… bangun… saatnya shalat.” Maka mereka berdua pun tenggelam dalam khusyu’ shalat&munajat.

_Romantis itu…
Ketika seorang istri mengatakan, “Sebentar lagi adzan, Sayang…” Lalu sang suami melangkah ke masjid, menunaikan tahiyatul masjid. Tak ketinggalan ia menunaikan dua rakaat fajar. Maka ia pun menjadi pemenang; lebih baik dari dunia seisinya.

_Romantis itu…
Ketika suami berangkat kerja, sang istri menciumnya sambil membisik mesra, “Hati2 di jalan, baik2 di tempat kerja sayang… kami lebih siap menahan lapar daripada mendapatkan nafkah yang tdk halal”

_Romantis itu…
Ketika suami istri terpisah jarak, ttp keduanya saling mendoakan di waktu dhuha: “Ya Allah, jagalah cinta kami, jadikanlah pasangan hidup& buah hati kami penyejuk mata&penyejuk hati, tetapkanlah hati kami dlm keimanan, teguhkanlah kaki kami di jalan kebenaran& perjuangan, ringankanlah jiwa kami utk berkorban, maka mudahkanlah perjuangan dan pengorbanan itu dgn rezeki halal dan berkah dariMu”

_Romantis itu…
Ketika suami sibuk kerja, saat istirahat ia sempat menghubungi istrinya. Mungkin satu waktu dgn menghadirkan suara. Mungkin hari lainnya dengan WA dan SMS cinta. “Apapun makanan di rmh mkn, tak pernah bisa mengalahkan masakanmu.”Lalu sang istri pun membalasnya, “Masakanku tak prnah senikmat ketika engkau duduk disebelahku.”

_Romantis itu…
Ketika menjelang jam plg kerja, sang suami sangat rindu untuk segera plg ke rmh&bertemu istrinya. sang istripun merindukan belahan jiwanya tiba.

_Romantis itu…
Ketika sang istri mendorong suaminya utk berjihad, berda'wah&bertabligh dijalan Allah dgn harta&dirinya(spt khadijah R. A)...copas dari Ustdz Elfa Hendri

Mengapa Kita Harus Membaca Al-Quran Setiap Hari



Seorang Muslim tua Amerika bertahan hidup diperkebunan di suatu pegunungan sebelah timur Negara bagian Kentucky dengan cucu lelakinya yg masih muda.

Setiap pagi Kakek bangun lebih awal dan membaca Quran di meja makan di dapurnya. Cucu lelakinya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk menirunya dalam cara apapun semampunya.

Suatu hari sang cucunya bertanya, “Kakek! Aku mencoba untuk membaca Qur’An seperti yang kamu lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan apa yang aku pahami aku lupakan secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dari membaca Qur’An?”

Dengan tenang sang Kakek dengan meletakkan batubara di dasar keranjang, memutar sambil melobangi keranjangnya ia menjawab, “Bawa keranjang batubara ini ke sungai dan bawa kemari lagi penuhi dengan air.”

Maka sang cucu melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi semua air habis menetes sebelum tiba didepan rumahnya.

Kakek tertawa dan berkata, “Lain kali kamu harus melakukukannya lebih cepat lagi,” Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan keranjang tersebut untuk dicoba lagi.

Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi tetap, lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum ia tiba di depan rumah. Dengan terengah-engah, ia berkata kepada kakeknya bahwa mustahil membawa air dari sungai dengan keranjang yang sudah dibolongi, maka sang cucu mengambil ember sebagai gantinya.

Sang kakek berkata, “Aku tidak mau ember itu; aku hanya mau keranjang batubara itu. Ayolah, usaha kamu kurang cukup,” maka sang kakek pergi ke luar pintu untuk mengamati usaha cucu laki-lakinya itu.

Cucunya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap ingin menunjukkan kepada kakeknya, biar sekalipun ia berlari secepat-cepatnya, air tetap akan bocor keluar sebelum ia sampai ke rumah.

Sekali lagi sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari sekuat tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai didepan kakek keranjang sudah kosong lagi. Sambil terengah-engah ia berkata, “Lihat Kek, percuma!”

“Jadi kamu pikir percuma?” tanya kakek.

“Lihatlah keranjangnya," lanjut kakek pada cucunya.

Sang cucu menurut, melihat ke dalam keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda. Keranjang itu telah berubah dari keranjang batubara yang tua kotor dan kini bersih, luar dalam.

“Cucuku,” ujar si kakek kemudian, “Hal itulah yang terjadi ketika kamu membaca Qur’an. Kamu tidak bisa memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kamu membacanya lagi, kamu akan berubah, luar dalam. Itu adalah karunia dari Allah di dalam hidup kita.” [islampos/wistara]

***

Seseorang bertanya kepada ulama salaf, "Berapa banyak kami harus membaca Al Qur'an?" Ia menjawab, "Tergantung pada seberapa besar kebahagian yg kamu inginkan".

Shalat Khusyu' Seperti Nabi



Banyak orang mendefinisikan khusyu' dengan menggunakan acuan peristiwa Sayidina Ali ketika kakinya terkena anak panah. Ketika anak panah tersebut akan dicabut Beliau mengerang, tak kuat menahan sakit sehingga para sahabat tak tega mencabutnya. Lalu Beliau shalat dengan khusyu'. Dan ketika shalat itu, anak panah dapat dicabut tanpa Sayidina Ali merasakan kesakitan.

Peristiwa tersebut sangat popular dan memberikan kesan yang kuat bahwa salah satu tanda shalat yang khusyu' adalah seseorang tidak lagi merasakan sakitnya luka. Seolah-olah ketika shalat dengan khusyu', kita bisa lepas dari alam dunia. Tidak merasakan apa-apa dan tidak memikirkan apa-apa lagi.

Apakah shalat khusyu' harus seperti itu? Siapa orang yang paling khusyu' shalatnya di dunia ini? Pasti kita sepakat, bahwa Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling khusyu' shalatnya. Marilah kita melihat bagaimana Rasulullah melakukan shalatnya.

a. Ketika Nabi sedang memimpin shalat, tiba-tiba terdengar tangis anak kecil. Beliau pun mempercepat shalatnya, takut terjadi sesuatu dengan anak itu.

b. Ketika sedang shalat, Nabi melihat ada binatang berbisa mendekat. Beliau pun menghentikan shalat untuk membunuh binatang tersebut, lalu meneruskan kembali shalatnya.

c. Pada suatu saat, setelah selesai shalat berjamaah, Nabi tidak berdzikir sebagaimana biasanya, tetapi segera bergegas pulang. Ketika telah kembali ke masjid, Beliau ditanya oleh sahabatnya mengenai ketergesaan itu. Beliau mengatakan, bahwa ketika shalat Beliau ingat ada sedekah yang belum dibagikan. Karena itu, Beliau segera pulang agar dapat membagi sedekah tersebut secepatnya.

d. Ketika sedang berperang, Nabi mengajarkan shalat khauf. Shalat berjamaah yang dilakukan dengan cara yang unik karena harus tetap dalam kondisi siaga terhadap serangan musuh.

Dari beberapa riwayat tersebut, ternyata ketika shalat, Nabi selalu peka dan tanggap kepada lingkungannya. Beliau tetap mendengar dan melihat apa yang terjadi di sekelilingnya. Lintasan-lintasan pikiran pun tetap ada ketika Beliau shalat. Bahkan jika ada masalah, Beliau mengajarkan kepada kita untuk shalat sunnat 2 rakaat. Artinya, ketika shalat, Beliau bukan melupakan suatu masalah, tetapi malah sengaja membawa masalah tersebut dalam shalatnya untuk disampaikan kepada Allah agar diberikan jalan keluarnya. Apa yang Beliau ajarkan sesuai dengan apa yang diperintahkan di dalam Al Qur'an :

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS Al Baqarah: 153)

Oleh: Abu Sankan

Sumber: NasehatIslam

KISAH SANG PENGAYUH BECAK



Ada seorang tukang becak yang sudah cukup tua, beliau tinggal di daerah Dinoyo (Malang, Jawa Timur).

Setiap hari Jum'at ia menggratiskan tarif becaknya, dengan niat shodaqoh..

Suatu kali, pada hari Jum'at ada seorang pria yang menjadi penumpangnya.

Pria itu naik becak jarak dekat saja, tanpa tawar-menawar, pria itu membayar tarif becak yang di tumpanginya dengan uang 20ribu, tetapi langsung ditolak oleh bapak tukang becak tersebut, beliau mengatakan :

"Saya ikhlas Pak, sudah jangan dibayar, saya cuma bisa shadaqoh dgn cara seperti ini..."

Si penumpang pun kaget, tapi karena terburu-buru, Pria itu langsung pergi begitu saja, setelah mengucapkan terimakasih.

Pekan berikutnya, pada hari Jumat pula, Pria itu bertemu kembali dengan tukang becak yang sama pada Jum'at lalu.

Setelah diantar ke tempat tujuan, Pria itu menyodorkan uang 200ribu, atau 10x lipat dari shodaqoh tukang becak kepada pria ini Jum'at lalu, untuk tarif becaknya.

Tukang becak yg sudah sepuh ini pun menjawab dengan tenang :

"Insya Allah.. Saya ikhlas Pak.. Saya cuma bisa shadaqoh dgn cara seperti ini, mengantarkan orang lain naik becak..."

Karna merasa aneh, Pria yg menumpang itu menimpali :

"Lha kalo begini terus, istri dan anak bapak makan apa.??? Kenapa tidak mau dibayar..???"

Tukang becak itu pun menjawab :

"Alhamdulillah, Istri saya pun sama-sama ikhlas jika tiap hari Jum'at saya bershodaqoh dengan cara ini.."

"Oh... Jadi Bapak nggak mau dibayar setiap hari Jum'at?" tanya si penumpang memastikan.

"Nggeh, Pak"

"Rumah bapak dimana?" Tanya penumpang tersebut penasaran..

"Tinggal di Dinoyo Pak, sebelah belakang bank.."

Hari pun berlalu, dan di hari Jum'at berikutnya, Pria penumpang becak yang penasaran ini mencari rumah sang pengayuh becak itu.

Setelah menyusuri gang sempit sebelah gedung bank di daerah Dinoyo, akhirnya Pria itu bertemu juga dengan rumah sederhana milik Tukang becak yg dicarinya.

Setelah mengetuk pintu, keluarlah seorang wanita yang sudah tua, masih menggunakan mukena.

Hatinya tergetar...
batinnya menangis..
betapa selama ini, ia yang sangat di cukupi kebutuhannya oleh Allah, malah jarang bersimpuh kepada-Nya.

Jangankan sedekah dan sholat dhuha, sholat wajib saja masih sering ia tinggalkan..

Ia pun bertanya kepada wanita tua itu tentang suaminya, lalu meminta izin untuk meminjam KTP Bapak dan Ibu tersebut sekalian.

Selang beberspa saat, pria tersebut kembali. "Bapak masih melakukan persiapan untuk sholat Jum'at, ya. Ini KTP nya saya kembalikan".

Ibu tersebut bertanya, "Kalau boleh tahu buat apa ya???"

"Bu, Bapak dan juga Ibu telah membuka mata hati saya, ini jalan hidayah yang telah Allah anugerahkan kepada saya.

Insya Allah, Bapak dan Ibu saya daftarkan untuk naik haji ONH Plus bersama saya dan istri, mohon di terima ya, Bu.."

***

Masya Allah.. sungguh Maha Pemurah Allah yg membalas kebaikan-kebaikan yang nampak kecil, dengan kebaikan-kebaikan yang jauh lebih besar.

***

Dari kisah diatas dapat kita ambil hikmah ... bahwa merutinkan suatu kebaikan berupa sedekah, walau dengan hal sepele seperti tukang becak tadi, akan membawa kebaikan bagi kita di dunia dan di akhirat...
Dan amalan yang indah adalah Istiqomah dalam beramal walaupun amalan itu dianggap sepele..Istiqomah dalam beramal merupakan amalan yang berat.

Semoga menjadi bahan renungan buat kita semua...

(dari wall fb Hilmy Ferdiansyah)

Empat Jurus Menghadapi Istri Ngambek



“Berpesan baiklah terhadap para wanita, karena wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok ialah yang paling atas,. Jika engkau paksa meluruskannya dengan kekerasan akan patah dan jika engkau membiarkannya pasti akan tetap bengkok, oleh karenanya berpesan baiklah terhadap para wanita” (Hadits Sahih Riwayat Bukhari dan Muslim).

Bagi para suami, menghadapi istri yang sedang ngambek tentu saja bukan perkara mudah, terkadang harus tebak-tebak buah manggis mengenai apa sebenarnya yang membuat istri tiba-tiba menekuk muka dan ogah tersenyum.

Berikut ini beberapa jurus dalam menghadapi istri yang sedang ngambek, semoga bermanfaat, selamat mempraktekkan:

1. Jangan Diabaikan

Istri ngambek sudah pasti karena minta diperhatikan, jadi jangan sampai Anda malah lakukan yang sebaliknya, kura-kura dalam perahu... pura-pura tidak tahu, seakan-akan tidak ada yang terjadi.

Kecuali kalau Anda bersedia istri menyimpan kenangan negatif dan di masa mendatang saat ngambek lagi akan mengungkit-ungkit kembali memori buruk tentang Anda yang tidak perhatian padanya, dan membuat Anda makin serba salah, sebaiknya jangan abaikan istri yang sedang ngambek!

Walaupun persis landak yang sedang mengeluarkan durinya, bersabarlah... dan berikan perhatian padanya

Kita tidak sedang membicarakan siapa yang benar dan salah, atau ada kesalahpahaman apa, tapi memang begitulah tabiat perempuan, selalu ingin dimengerti dan diperhatikan, juga selalu membutuhkan tempat untuk melampiaskan emosi.

Jika bukan dimengerti dan diperhatikan oleh suami sendiri, apakah Anda rela jika ia mengadukan perihal Anda dan alasan ngambeknya ke sahabat-sahabatnya, keluarganya, atau ke sosial media?

Sudahlah... yang namanya suami, namanya juga pemimpin, harus lebih berjiwa besar dan lebih memiliki banyak cinta untuk memahami. Mengalah bukan berarti kalah.

2. Tanyakan Apa yang Menjadi Permasalahan

Tanyakan baik-baik sebenarnya apa sih yang membuatnya ngambek? Apakah karena Anda pulang terlambat tanpa memberitahu? Ataukah karena BBM naik 2000 tapi uang belanja juga cuma naik 2000? Atau jangan-jangan... karena Anda lupa menunaikan suatu janji padanya?

Tanyakan dengan baik dan lembut, mungkin diselingi canda juga supaya tidak serius-serius amat suasananya yang membuat istri makin dramatis ngambeknya.

"Dek, ngomong dong apa salah Mas! Laki-laki itu kan tidak peka, makanya Mas tidak suka laki-laki, kamu kasih tahu doong... kesalahan apa yang Mas lakukan sampai kamu sedih begini?"
kiki emotikon

Ingat... bagi perempuan nada suara itu penting, jangan sampai ketika bertanya malah ada terdengar nada menggerutu apalagi bersungut-sungut atau marah, itu ibarat bensin dilempar api.

Kalau istri sudah jelaskan apa yang membuat ia ngambek, maka lakukan kesepakatan, hal-hal apa yang seharusnya Anda lakukan dan yang tidak boleh Anda lakukan, demikian juga sebaliknya untuk istri. Kesepakatan ini insya Allah bisa menjadi pedoman di kemudian hari agar tidak banyak konflik lagi.

3. Beri Kejutan

Jika Anda tipe suami yang tidak banyak bicara tapi maunya langsung aksi, silakan siapkan kejutan untuk istri tercinta.

Misalnya dengan menyiapkan cincin emas, kunci mobil, rumah mewah, atau minimal... belikan baju/tas/jilbab/makanan yang istri gemari, berikan padanya dalam bungkusan dengan bacaan note kecil: Iam so sorry Honey...

Biasanya sih perempuan akan luluh dengan cara begini.

4. Belum ampuh juga? Biarkan Tenang

Kalau ngambek masih berlangsung, asal belum 3 hari, ya sudah biarkan saja istri merasa tenang terlebih dulu. Jangan lupa ingatkan hadits dan ayat mengenai hubungan suami istri yang harus dijaga.

Semoga 4 jurus ini bisa membantu menaklukkan istri yang sedang ngambek, dan dapat mengakurkan kembali mahligai rumah tangga yang telah terbangun.

Buya Hamka: Bikin Hidup Lebih Hidup!

Buya Hamka: Bikin Hidup Lebih Hidup!

Kalau hidup sekedar hidup,
Babi di hutan juga hidup.
Kalau kerja sekedar kerja,
Kera juga bekerja.
– Buya Hamka –

Teramat dalam arti sindiran yang dilontarkan almarhum buya Hamka di atas. Ulama karismatik, cendekiawan, sastrawan Indonesia asal minang tersebut ingin mendorong kita, bangsa Indonesia, menjadi manusia yang sesungguhnya. Manusia yang hidup bukan sekedar hidup. Yang kerja bukan sekedar bekerja. Kalau hanya hidup dan kerja sekedarnya saja, kita disindir, tak jauh beda dengan babi hutan atau kera.

Tentu, dalam pengertiannya, buya Hamka tidaklah ingin menyamakan manusia dengan binatang. Bagaimanapun, manusia adalah makhluk sempurna. Diciptakan pula dengan sebaik-baik bentuk.

Lalu, hidup dan kerja seperti apa yang semestinya kita jalani? Jawabannya: hidup yang menghidupkan. Losta Masta; bikin hidup lebih hidup. Kerja dengan performa terbaik. Do with all our best!

Pertanyaan kemudian adalah, seperti apa hidup yang menghidupkan itu? Hidup yang tidak hanya memikirkan diri sendiri (ego), tapi juga harus berfikir menghidupkan alam sekitarnya (geo). Hidup seperti inilah yang mendatangkan manfaat bagi lingkungannya (manusia dan alam sekitarnya). Karena hidup yang mendatangkan banyak manfaat inilah yang mengantarkan seorang manusia ke kedudukan yang mulia dan terpuji. Khairukum man tanfa’u linnas; sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang banyak memberi manfaat buat ummat manusia.

Jika demikian, apakah dengan kondisi kita saat ini (dengan posisi dan status sosial yang berbeda-beda) bisa termasuk ke dalam golongan sebaik-baik manusia tersebut? Tentu saja BISA. Caranya? Loyallah pada pekerjaan atau apapun profesi kita (yang halal tentu saja). Jalankan kewajiban dengan sebaik-baiknya. Terapkan kedisiplinan tingkat tinggi. Berintegritaslah. Bekerjalah dengan kecerdesan. Cermat waktu, cermat tenaga. Atau dalam istilah 5-AS; Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas, Kerja Tuntas, dan Kerja Berkualitas.

Camkan dalam semangat terdalam diri bahwa kita bekerja bukan sekedar bekerja. Bukan bekerja hanya untuk diri sendiri. Tapi bekerja yang diniatkan untuk ibadah kepada Allah SWT, yang mendatangkan manfaat untuk banyak orang. Bermanfaat untuk keluarga, bermanfaat untuk masyarakat sekitar, bermanfaat untuk organisasi/perusahaan, bermanfaat untuk Negara, bangsa dan agama.

Setelah kita bisa bekerja dan hidup seperti yang disebutkan di atas, barulah kita bisa tenang dari sindiran buya Hamka di atas.

Sebagai penutup, saya kutipkan kalimat motivasi dari Andrie Wongso berikut ini agar kita senantiasa memperbaiki dalam kehidupan dan pekerjaan kita sehari-hari: “Kalau Anda lunak pada diri sendiri, kehidupan akan keras terhadap Anda. Namun, kalau Anda keras pada diri sendiri, maka kehidupan akan lunak terhadap Anda.”

Semoga bermanfaat.

(Feri Susanto)

BOTOL

BOTOL

1. Jika diisi air mineral, harganya 3 ribu.

2. Jika diisi jus buah, harganya 10 ribu.

3. Jika diisi Madu Yaman, harganya Ratusan ribu.

4. Jika diisi minyak wangi chanel harganya bisa jutaan.

5. Jika diisi air got, hanya akan dibuang dalam tong sampah karena langsung tiada harganya dan tidak ada yg suka.

Botol yg sama tetapi harganya berbeda sebab apa yang terisi di dalamnya adalah berbeda.

Begitu juga kita.

Kita semua sama.

Kita semua manusia.

Yang membedakan kita antara satu sama lainnya adalah IMAN & AMAL yang ada dalam diri kita.

Yang akan menyebabkan kita berharga atau kita dipandang hina oleh ALLOH lalu dibuang ke dalam neraka.

Hidup adalah pilihan, terserah kita mau pilih yg mana, Positif atau Negatif, Alloh tdk pernah memaksa. Namun semua akan dipertanggungjawabkan.
Mari kita jadikan diri ini penyebab baiknya diri dan sekitarnya, utk menjemput Ridho Alloh.

Semoga kita diberi kekuatan oleh Alloh utk menjalankan perintahNya dan diberi kekuatan oleh Alloh utk menjauhi laranganNya, aamiin.

Semoga Bermanfaat.

7 Tanda Ikhlas

 Ust @hattasyamsuddin

1. Syeikh Abdullah Khotib dalam kitab Nadzhorot fii Risalah Takliim mnyebutkan beberapa ?#?TandaIkhlas?, mari kita renungi dan ambil inspirasi

2. Pertama adalah Takut Popularitas, krna takut akan beramal untuk menjaga popularitas itu. Ini menjebak bg mereka yg tak siap

3. Ibnu Mas'ud ketika keluar rumah selalu dikuntit oleh orang2 yg mengelu2kannya. Ibnu Mas'ud khawatir dengan popularitasnya

4. Akhirnya ia berkata : Seandainya kalian tahu apa yg aku perbuat saat pintu tertutup, niscaya tak ada lagi yg mau mengikutiku

5. Hal itu dilakukan Ibnu Mas'ud krn khawatir terjebak dg popularitas, ia meminta para fans-nya tak berlebihan mengidolakannya

6. Takut popularitas bukan berarti populer itu haram. Bukankah nabi, sahabat dan tabiin adalah orang-orang yang populer juga?

7. Imam Ghozali memotivasi : " Popularitas itu fitnah (bencana) bagi orang-orang yang lemah, tapi tidak bagi orang-orang kuat"

8. #TandaIkhlas yg kedua, adalah mempunyai amal andalan tersembunyi dan lebih menyukainya daripada amal yg heboh dan diketahui banyak orang

9. Bukan berarti tdk hadiri majelis atau forum brsm orang2, tapi dia mempunyai amal2 andalan tersembunyi antara dia & Robb-nya

10. Sabda Rasul : Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang atqiya (bertakwa) dan akhfiya (tersembunyi) dalam ibadahnya

11. Kisah pahlawan bertopeng "shohibu naqb" dlm peperangan yg dipimpin Musallamah bin Abdul Malik, tak ada yg tahu siapa dia

12. Bagi kita,ibadah saat ramai atau sepi kualitasnya tak jauh beda. Jgn saat jd imam baca Al-Ghosiyah, saat sendiri Al-Kautsar

13. #TandaIkhlas yg ketiga : Sama saja bagi dia pujian atau cercaan orang, karena ia beramal hanya mengharap Ridho Allah semata

14. Bagi sebagian orang pujian membuat bangga & ujub, cercaan membuat lemah & undur diri, bagi yg ikhlas sama saja tak ada beda

15. Kalau ada yg mencela saat yakin kita melakukan hal yang benar, lalu kita merasa kecewa & terpuruk, evaluasi keikhlasan diri

16. #TandaIkhlas yang keempat adalah : Senantiasa merasa kurang optimal dalam amal, hal ini disebabkan karena ia 'melupakan' amalan2nya

17. Ibnu Umar sahabat hebat yg berlimpah ilmu dan amal menyatakan : seandainya 2 rekaat sholatku ini diterima cukuplah sudah

18. #TandaIkhlas melupakan amal kebaikan bukan mengingat dan mencatatnya dlm pikiran kita, serahkan pada malaikat untuk menunaikan tugasnya

19. Benarlah pepatah Arab yg menyatakan : Perbuatlah kebaikan lalu lempar-lempar jauh ke lautan, alias lupakanlah

20. Mereka yg ikhlas merasa kurang dalam beramal, bukan merasa puas dengan amalan yg ada, dan tenang menikmati royalti pahala

21. #TandaIkhlas yg ke5 : sama saja bginya jadi imam atau makmum, ketua atau anggota, panglima atau prajurit, ia tetap memberikan yg terbaik

22. Mereka yg ikhlas fokus pd amaliyah, bukan prestise sebuah jabatan. Ia meyakini catatan malaikat berdasarkan prestasi amal

23. Baik saat mengisi kajian atau 'sekedar' menjemput ustadz pengisinya, dua2nya dirasakan sama2 peluang pahala yg luar biasa

24. Menjadi ketua panitia kegiatan atau 'sekedar' seksi perlengkapan, dijalani dg baik dan serius, meyakini pahala karena kerja

25. #TandaIkhlas yang ke-6 : Optimis, mereka yg ikhlas selalu berorientasi ke depan, tak lelah oleh hambatan cobaan yg datang berlalu lalang

26. Mengapa mereka selalu optimis ? Karena mrk lebih fokus ke proses, bukan hasil yang merupakan wilayah ketentuan Allah semata

27. Yang Ikhlas menjadikan segala aral melintang sebagai pemicu dan pelecut untuk beramal lebih baik dan giat lagi,

28. #TandaIkhlas yang terakhir, soal hati : Gembira saat ada rekanbaru yang lebih baik darinya, karena akan bersinergi membantunya beramal

29. Seperti Imam masjid di kampung, yg gembira melihat ada anak muda fasih membaca Quran, lalu mengangkatnya jadi imam sholat

30. Sekian twit tentang Tujuh #TandaIkhlas smoga satu demi satu mampu kita wujudkan dalam hari-hari kita. Smoga bermanfaat dan salam optimis.