Pages

Tuesday, January 7, 2014

Berbicara Agama

Berbicara Agama


Berbicara Agama , Keadilan dan Kemunafikan serta kebenaran mari kita introspeksi diri dan berani dengan jujur berkata dengan lantang menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini :

1. Siapakah yang senantiasa memaksakan kehendaknya memeluk agama ??? Islam atau Kristen atau agama lainnya.
2. Siapakah yang selalu melanggar perijinan didalam membuat tempat ibadah bahkan tanpa ijinpun tetap membangun dan memakai lahan fasum untuk membangunnya ????

3. Siapakah yang terbanyak menjadi pelacur , preman , koruptor dllnya yang merusak moral bangsa ????????
4. Ormas manakah yang senantiasa mengganggu keamanan dan kerukunan serta kedamaian dimasyarakat
5. Komunitas manakah yang senantiasa dengan ikhlas mau memberikan pertolongan tanpa pamrih membantu sesamanya yang mendapat musibah / bencana dengan penuh cinta kasih
6. Komunitas manakah yang senantiasa melakukan tindak kekerasan dan melanggar HAM.

jawaban saya

- Islam tak pernah memaksakan kehendak orang lain ,ajaran islam senantiasa menghargai perbedaan-bagi kami akidah harus di utamakan 


Bagimu agamamu, bagiku agamaku. Inilah di antara prinsip akidah Islam yang mesti dipegang dan dianut setiap muslim. Namun sebagian orang masih tidak memahami ayat ini. Jika seorang muslim memahami ayat ini dengan benar, tentu ia akan menentang keras bentuk loyal pada orang kafir dan berlepas diri dari mereka. Bentuk loyal pada orang kafir yang terlarang di antaranya dengan menghadiri perayaan mereka.

Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُ‌ونَ ﴿١﴾ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ ﴿٢﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٣﴾ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ ﴿٤﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٥﴾ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ ﴿٦﴾

“Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, (1) Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. (2) Dan kamu bukan penyembah Rabb yang aku sembah. (3) Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, (4) dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Rabb yang aku sembah. (5) Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”. (6)” (QS. Al Kafirun: 1-6)

Makna Ayat

Ayat tersebut berisi seruan pada orang-orang musyrik secara terang-terangan bahwa kaum muslimin berlepas diri dari bentuk ibadah kepada selain Allah yang mereka lakukan secara lahir dan batin. Surat tersebut berisi seruan bahwa orang musyrik tidak menyembah Allah dengan ikhlas dalam beribadah, yaitu mereka tidak beribadah murni hanya untuk Allah. Ibadah yang dilakukan orang musyrik dengan disertai kesyirikan tidaklah disebut ibadah. Kemudian ayat yang sama diulang kembali dalam surat tersebut. Yang pertama menunjukkan perbuatan yang dimaksud belum terwujud dan pernyataan kedua menceritakan sifat yang telah ada (lazim). Lihat faedah tafsir surat Al Kafirun. Di akhir ayat Allah tutup dengan menyatakan,

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

“Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”. Ayat ini semisal firman Allah Ta’ala,

قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ

“Katakanlah: “Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing.” (QS. Al Isra’: 84)

أَنْتُمْ بَرِيئُونَ مِمَّا أَعْمَلُ وَأَنَا بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ

“Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Yunus: 41)

لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ

“Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu.” (QS. Al Qashshash: 55)

Ibnu Jarir Ath Thobari menjelaskan mengenai ‘lakum diinukum wa liya diin’,

“Bagi kalian agama kalian, jangan kalian tinggalkan selamanya karena itulah akhir hidup yang kalian pilih dan kalian sulit melepaskannya, begitu pula kalian akan mati dalam di atas agama tersebut. Sedangkan untukku yang kuanut. Aku pun tidak meninggalkan agamaku selamanya. Karena sejak dahulu sudah diketahui bahwa aku tidak akan berpindah ke agama selain itu.” (Tafsir Ath Thobari, 24: 704)

Dalam Tafsir Al Bahr Al Muhith, Ibnu Hayyan menafsirkan, “Bagi kalian kesyirikan yang kalian anut, bagiku berpegang dengan ketauhidanku. Inilah yang dinamakan tidak loyal (berlepas diri dari orang kafir).”

Lakum diinukum wa liya diin juga bisa terdapat dua makna. Pertama, bagi kalian akidah kekufuran yang kalian anut, bagi kami akidah Islam. Kedua, karena diin bisa bermakna al jazaa’, yaitu hari pembalasan, maka artinya: bagi kalian balasan dan bagiku balasan. Demikian dijelaskan oleh Al Mawardi dan Muhammad Sayid Thonthowi dalam kitab tafsir keduanya.

Prinsip Seorang Muslim

Inilah prinsip yang sudah jelas diajarkan dalam akidah Islam. Agama ini mengajarkan tidak loyal atau berlepas diri dari orang kafir, dari peribadatan mereka, dari perayaan mereka dan dari berbagai hal yang menyangkut agama mereka. Loyal di sini tidak boleh ada, meskipun dengan bapak, ibu, saudara, kerabat atau teman karib kita. Di antara bentuk loyal pada orang kafir:

Pertama: Tasyabbuh dengan orang kafir, yaitu menyerupai pakaian dan adat yang menjadi ciri khas mereka.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka” (HR. Ahmad dan Abu Daud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ [hal. 1/269] mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Irwa’ul Gholil no. 1269)

Beda halnya jika hal tersebut sudah tersebar di tengah kaum muslimin dan tidak ada dalil yang melarang serta tidak ada sangkut paut dengan agama, maka yang terakhir ini dibolehkan selama tidak lagi jadi ciri khas orang kafir.

Kedua: Turut serta dalam perayaan non muslim.

Allah Ta’ala berfirman,

وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا

“Dan orang-orang yang tidak menyaksikan perbuatan zur, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.” (QS. Al Furqon: 72)

Ibnul Jauziy dalam Zaadul Masiir mengatakan bahwa ada 8 pendapat mengenai makna kalimat “tidak menyaksikan perbuatan zur”, pendapat yang ada ini tidaklah saling bertentangan karena pendapat-pendapat tersebut hanya menyampaikan macam-macam perbuatan zur. Di antara pendapat yang ada mengatakan bahwa “tidak menyaksikan perbuatan zur” adalah tidak menghadiri perayaan orang musyrik. Inilah yang dikatakan oleh Ar Robi’ bin Anas. Jadi, ayat di atas adalah pujian bagi orang yang tidak menghadiri perayaan orang non muslim. Ini berarti turut dalam perayaan tersebut adalah suatu perbuatan yang sangat tercela dan termasuk ‘aib (Lihat Iqtidho’ Ash Shiroth Al Mustaqim, 1/483). Oleh karena itu, tidak pantas bagi seorang muslim menghadiri perayaan natal, mengucapkan selamat natal pada orang nashrani, menghadiri perayaan natal bersama atau bahkan membantu mereka dalam melaksanakan perayaaan tersebut.

Dalam perayaan Natal, orang Nashrani mengingat-ingat akan kelahiran Yesus yang dinyatakan sebagai anak Allah. Padahal Allah sendiri menyatakan Dia tidak memiliki anak dan pernyataan seperti ini adalah suatu kekufuran. Allah Ta’ala berfirman,

وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا (88) لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا (89) تَكَادُ السَّمَوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا (90) أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا (91) وَمَا يَنْبَغِي لِلرَّحْمَنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا (92) إِنْ كُلُّ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ إِلَّا آَتِي الرَّحْمَنِ عَبْدًا (93)

“Dan mereka berkata: “Rabb Yang Maha Pemurah mempunyai anak”. (88) Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, (89) hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, (90) karena mereka mendakwakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. (91) Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. (92) Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. (93)” (QS. Maryam: 88-93). Secara tidak langsung turut dalam perayaan natal dan memberi ucapan selamat, berarti melegalkan Allah mempunyai anak.

dan apakah tugas misionaris di gereja kalian ? 
adl untuk program kristenisasi bukan ? aku adl mualaf tau semua kegiatan kalian  

2 - Setiap pembangunan ataupun renovasi tempat ibadah apapun agamanya selalu melapor kepada pemerintah setempat apakah ada izin bisa kita buktikan...

3 - Bukankah itu semua di turunkan dari kebudayaan kalian yang liberalis ?? 
Kebiasaan kalian yang mempengaruhi kami pemuda pemudi muslim ?
Agama kita sudah mengajarkan akidah yang baik jika kalian ingin membuktikan silahkan datang ke forum2 kami tanyakan adakah akidah yang menghalalkan pelacur bahkan kami sangat menentang kontes kecantikan dsb yang membuka aurat.

Soal premanisme ?? siapa itu Hercules ataupun John F key ? islam kah ??? 

4 - Kami tidak ingin sejengkal pun  wilayah indonesia dihinggapi tempat Prostitusi,Judi,Maksiat dll 
Apakah kalian sadar dimana tempat prostitusi terbanyak dan dihalalkan ? las vegas kah ? apakah mayoritas agama kristen melarang atau membubarkan tempat itu tentu tidak kan ??? malah menjadikan kebiasaan pelacuran mabuk judi sebagai kebiasaan kalian 

5 - Apakah kalian ingin disebut riya ? setiap donasi kami di mesjid untuk kebutuhan serta kegiatan mesjid dan anak yatim ? walapun sedikit kami ikhlas allah yang akan membalasnya
apakah kalian pamer ?


6 - Apakah kamu tahu george w bush dia aktifis yang berbicara HAM HAM dan HAM seorang kristen
tp kalian tak tau kejinya dia menumpahkan darah rakyat irak yang tak bersalah...! dia (bush) mengklaim adanya senjata ke irak sehingga dilakukan penyerangan namun apa yang terjadi ???
ketika irak hancur tak satupun ditemukan senjata2 yang amerika dan sekutunya tuduhkan ... dan tidka sampai disitu kalian mengangkat seorang presiden untuk irak yang pro paham kalian... dengan kata lain kalian bisa mengeksplorasi minyak irak emas irak uranium irak yang merupakan bahan industri kalian ?? 


apakah kalian tidak berfikir sedikitpun tentang amerika yang terus menerus melakukan ancaman ke negara lemah namun kaya hasil bumi kalian tidak berfikir tentang freeport mereka ambil emas terbaik di papua sebagian besar untuk mereka namun tak pernah sedikitpun cukup untuk kemakmuran papua ?? (somalia kaya uranium)

dan kami yakin semua orang yang ingin memeluk islam tau karena islam adl wahyu terakhir allah swt untuk umat nabi akhir zaman nabi besar muhammad saw.

dan kalian pernah kah mengkaji pengetahuan dulu dan modern dengan kitab kalian apakah sesuai ? 

al quran membuktikan bahwa apa yang ada di dalamnya sesuai dengan keajaiban di dunia 
kalian tau ilmuan kebanggaan kalian albert einstein ? dia berkata agama tanpa pengetahuan adl timpang dan sebaliknya

pernahkah kalian dengar tentang galileo galilei ? toni copernicus yang menyatakan bumi ini bundar ? mereka mati ditangan petinggi gereja karena saat itu kaum gereja meyakini bumi itu datar ?

al quran adl miracle berisi 1001 keajaiban yang sampai saat ini baik peristiwa alam maupun sejarah manusia masa depan masa yang telah lampau sesuai... apakah kalian tidak percaya tolong  kaji sendiri !!! dan kami sebagai umat islam terus mempertahankan akidah kami kami... bahwa tuhan itu satu dia maha segalanya...!!!

No comments:

Post a Comment